Air Mata Hayatun Berleleran di Pelabuhan Feri Situbondo

Air mata Hayatun berleleran di Pelabuhan Feri Situbondo. "Saya kembali lagi ke pintu gerbang dermaga, dua anak saya sudah di atas kapal feri,” ujarnya dengan mata berlinang.
Penumpang mengintip dari balik jendela kapal Pelni. Sebagian warga memilih mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan arus mudik Lebaran 2018. (Foto: Ant/Zabur Karuru)

Situbondo, (Tagar 6/6/2018) – Hayatun meminta dua buah hatinya, Anisa (7) dan Erianti (14), naik ke kapal terlebih dulu. Setelah itu Hayatun tak bertemu dengan kedua anaknya.

Sang ibu dan kedua anak itu terpisah saat hendak mudik menggunakan kapal feri di Pelabuhan Feri Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Awalnya Hayatun membeli tiket kapal feri untuk dua orang rute Jangkar ke Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura. Dia berpikir anaknya yang berumur tujuh tahun tidak dikenakan tiket.

“Tetapi saat akan masuk dermaga kami kekurangan tiket, saat itulah saya menyuruh Anisa dan Erianti masuk ke kapal feri terlebih dulu dan bisa mencari tempat," kata Hayatun, seorang pemudik tujuan Pulau Raas, Madura, di lobi Pelabuhan Feri Jangkar, Kabupaten Situbondo, Rabu (6/6).

Setelah meminta Anisa dan Erianti segera masuk ke kapal feri (KMP Dharma Kartika), Hayatun pun segera bergegas berusaha membeli tiket dan antre di antara calon penumpang lainnya.

Tidak terduga, tak lama kemudian pihak pelabuhan menutup pembelian tiket lantaran penumpang kapal feri sudah penuh dan khawatir melebihi kapasitas muatan.

"Dan saat saya kembali lagi ke pintu gerbang dermaga, dua anak saya sudah di atas kapal feri,” kata Hayatun dengan mata berlinang.

“Saya khawatir mereka kalau lapar bagaimana? Mereka juga masih kecil dan anak saya yang umur tujuh tahun dalam kondisi sakit," kata pemudik tujuan Raas itu, sembari menangis sesenggukan.

Air mata Hayatun terus saja berleleran kendati petugas kepolisian serta pihak pelabuhan berusaha menenangkannya.

“Kami telah berkoordinasi dengan pihak kapal feri agar mencari dan mengamankan Erianti dan Anisa,” kata Kapolsek Jangkar AKP Pramana.

"Kami bersama pihak Pelabuhan Feri Jangkar serta pihak KMP Dharma Kartika yang mengangkut dua anak ibu Hayatun," imbuhnya.

Membludak

H-9 Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah, pemudik di Pelabuhan Feri Jangkar, Kabupaten Situbondo untuk tujuan Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura memang membeludak. Tercatat dari sekitar 600 pemudik hanya sekitar 300 penumpang tujuan Raas yang dapat terangkut.

"Membludaknya penumpang kapal feri tujuan Pulau Raas ini karena banyak masyarakat yang beranggapan ada dua jadwal keberangkatan atau dua trip kapal feri, sehingga banyak pemudik yang tidak terangkut," kata Petugas UPT Pelabuhan Feri Jangkar, Kabupaten Situbondo, Tri Wahyono di Situbondo, Rabu (6/6).

Dia menyebutkan, sekitar 300 pemudik yang akan pulang ke kampung halamannya di Pulau Raas, terpaksa harus menginap di Pelabuhan Feri Jangkar untuk menunggu jadwal keberangkatan kapal feri pada Kamis (7/6) pagi.

Suhaeni, salah seorang calon penumpang yang tidak terangkut lantaran tidak kebagian tiket kapal mengaku kecewa karena dirinya tidak terangkut kapal feri.

"Ya terpaksa saya menginap di pelabuhan, menunggu besok. Padahal saya sudah sejak kemarin sampai di Pelabuhan Jangkar," ujarnya.

Dia antara calon penumpang yang terpaksa menginap itu adalah Hayatun, yang matanya terus saja terlihat basah. (ant/yps)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.