Afghanistan Merupakan Negara yang Paling Tidak Bahagia di Dunia

Afghanistan adalah negara yang paling tidak bahagia di dunia, bahkan sebelum Taliban berkuasa pertengahan Agustus 2021 lalu
Sejumlah kombatan Taliban berpatroli di Kabul, Afghanistan, 19 Agustus 2021. Menurut laporan PBB, Afghanistan adalah negara dengan penduduk paling tidak berbahagia di dunia, bahkan sebelum Taliban berkuasa kembali pada Agustus 2021 tahun lalu (Foto: voaindonesia.com - Rahmat Gul/AP Photo)

Jakarta – Afghanistan adalah negara yang paling tidak bahagia di dunia, bahkan sebelum Taliban berkuasa pertengahan Agustus 2021 lalu. Hal ini terungkap dalam Laporan Kebahagiaan Dunia yang dirilis menjelang Hari Kebahagiaan Internasional yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Minggu, 29 Maret 2022.

Laporan tahunan itu menempatkan Afghanistan sebagai negara terakhir di antara 149 negara yang disurvei, dengan tingkat kebahagiaan hanya 2,5.

Lebanon menjadi negara paling menyedihkan kedua di dunia, disusul Botswana, Rwanda dan Zimbabwe yang ada di lima terbawah dalam daftar itu.

Finlandia menempati peringkat pertama negara paling bahagia untuk tahun keempat berturut-turut dengan skor 7,8 – disusul Denmark, Swiss, Islandia dan Belanda yang ada di peringkat lima teratas.

perempuan afghanistan unjuk rasa jan 2022Para perempuan Afghanistan melakukan aksi unjuk rasa menuntut dijaminnya hak-hak perempuan di Kabul, Minggu, 16 Januari 2022 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Para peneliti memberi peringkat negara-negara itu setelah menganalisis data selama tiga tahun. Mereka mengkaji beberapa kategori, termasuk produk domestik bruto (PDB) per kapita, jaring pengaman sosial, harapan hidup, kebebasan membuat pilihan hidup, kemurahan hati penduduk dan persepsi tingkat korupsi internal dan eksternal.

Afghanistan menunjukkan hasil buruk di semua enam kategori. Hasil tersebut membingungkan karena muncul sebelum Taliban berkuasa kembali pada Agustus lalu, meskipun pihak Amerika Serikat (AS) dan dunia internasional telah menanamkan investasi selama 20 tahun.

Menurut laporan inspektur jenderal khusus AS untuk Afghanistan, AS sejak 2002 telah menghabiskan 145 miliar dolar untuk pembangunan di Afghanistan. Namun, tetap saja ada isyarat meningkatnya keputusasaan.

Gallup pernah melakukan jajak pendapat pada 2018 dan mendapati bahwa hanya sedikit orang Afghanistan yang mereka survei memiliki banyak harapan untuk masa depan. Mayoritas mengatakan mereka tidak punya harapan untuk masa depan.

Korupsi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, meningkatnya kemiskinan, kurangnya pekerjaan, meningkatnya orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan dan pembangunan yang tidak menentu, yang ketika semuanya digabungkan akan memunculkan keputusasaan yang parah), kata analis Nasratullah Haqpal.

Sebagian besar warga Afghanistan memiliki harapan besar setelah 2001, ketika Taliban digulingkan dan koalisi pimpinan Amerika menyatakan kemenangan.

“Sayangnya satu-satunya fokus adalah pada perang, panglima perang dan politisi korup,” ujar Haqpal.

perempuan afghanistan tuntut hakPerempuan berkumpul untuk menuntut hak-hak mereka di bawah pemerintahan Taliban saat protes di Kabul, Afghanistan, 3 September 2021 (Foto: voaindonesia.com - AP/Wali Sabawoon)

“Orang-orang menjadi semakin miskin, semakin kecewa, semakin tidak bahagia. Itulah sebabnya mengapa 20 tahun investasi di Afghanistan ambruk hanya dalam 11 hari,” ujarnya merujuk pada serangan kilat Taliban di seluruh negara itu sebelum menyapu Ibu Kota Afghanistan, Kabul pada pertengahan Agustus lalu.

Laporan itu mengingatkan setelah berkuasanya kembali Taliban, tingkat kebahagiaan Afghanistan mungkin turun lebih jauh tahun depan. Perekonomian saatnya anjlok ketika kelompok itu berjuang untuk beralih dari memberontak ke memerintah (em/ft)/voaindonesia.com/VOA. []

Warga Afghanistan Khawatir Nasib Perempuan di Tangan Taliban

Perempuan Afghanistan Tuntut Keterlibatan di Kabinet

Perempuan Afghanistan yang Ditembak Suami Bicara di Kanada

Wartawan Perempuan di Afghanistan Ditembak Mati

Berita terkait
Saluran TV Milik Perempuan Afghanistan Pantang Menyerah
Terdapat salah satu saluran TV yang dikelola perempuan yang sekarang ditutup karena ancaman dan sensor Taliban
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.