Jakarta - Anggota DPR dari PDI Perjuangan Adian Napitupulu menyebut solusi merevitalisasi trotoar di Ibu Kota yang digalakkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan mengambil lebar jalan raya tidak efektif karena mengorbankan hak masyarakat lain.
Kalau dia gubernur yang berani, gubernur yang punya wibawa, dengan Rp 90 triliun itu, beli gedung-gedung itu jalannya sekian meter ke dalam.
Menurut Adian, Anies sebaiknya memakai anggaran yang telah digelontorkan untuk publik Jakarta dengan membeli beberapa meter tanah di bangunan yang berada di pinggir jalan raya untuk memperlebar trotoar. Namun, kata Adian, hal itu bisa dilakukan jika Anies berani.
"Saya setuju trotoar itu menjadi besar, tapi maksud saya jangan ambil jalan. Kalau dia gubernur yang berani, gubernur yang punya wibawa, dengan Rp 90 triliun itu, beli gedung-gedung itu jalannya sekian meter ke dalam," ujar Adian dalam acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa, 13 Agustus 2019.
"Bukan merampas hak orang lain, untuk memberikan hak kepada orang lain lagi," kata dia.
Adian memberikan contoh di wilayah Kemang, Jakarta Selatan yang dikenal kerap dihinggapi kemacetan di jam-jam sibuk. Menurut dia, Pemprov DKI dapat membeli beberapa meter lahan bangunan yang berada di sisi jalan raya di wilayah tersebut.
"Di Kemang itu, sebenarnya bisa dibebaskan satu setengah meter ke kiri, satu setengah meter ke kanan," kata dia.
Karena tak ingin mengeluarkan anggaran yang telah dialokasikan, Adian menyebut Pemprov DKI tak ingin berkorban untuk warganya.
"Tapi karena tidak mau mengeluarkan uang, jalan itu lah yang diambil. Jadi rakyat berkorban untuk rakyat. Bukan pemerintah berkorban untuk rakyat. Ini persoalan menurut saya," tuturnya.
Baca juga:
- Adian Napitupulu dan Dua Orang Ini Ogah Jadi Menteri
- Abu Janda Sindir Cara Anies Baswedan Sembelih Kurban