Ada Potensi Profit Taking, IHSG Hari Ini Bisa Turun

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis, 25 Juni 2020 diperkirakan akan terkoreksi karena pengaruh aksi profit taking.
Ilustrasi

Jakarta - Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis, 25 berpotensi akan terjadi aksi ambil untung (profit taking). Hal ini diperkirakan akan menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Edwin Sebayang, analis dari MNC Sekuritas menyebutkan, dua sentimen negatif dari faktor internal dan eksternal diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan indeks saham. Dari faktor eksternal yakni peringatan Dana Moneter International (IMF) bahwa pertumbuhan ekonomi global akan lebih buruk dari prediksi IMF di bulan April 2020.

"Hal ini menjadi alasan indeks Dow Jones Industrial Averagae (DJIA) ditutup turun cukup tajam sebesar 2.72%," kata Edwin dalam analisanya, yang diterima Tagar.

Baca Juga: Masih Ada Aksi Jual, IHSG Melesat 1,75%

sebelumnya IMF memproyeksi perekonomian dunia minus 4,9% di tahun 2020., meskipun banyak negara kini sudah melonggarkan pembatasan aktivitasnya. Proyeksi ini menurun 1,9% poin dari prediksi pada bulan April 2020 sebelumnya.

Bursa Efek Indonesia(Foto: Facebook/Bursa Efek Indonesia).

Faktor internalnya masih pengaruh pergerakan angka positif virus corona Covid-19 yang terus melonjak. Pada Rabu, 24 Juni 2020, jumlah korban positif bertambah 1.113 orang sehingga totalnya menjadi 49.669. Sementar jumlah korban meninggal bertambah 38, dengan demikian total menjadi 2.573.

"Kombinasi Kombinasi kembali "happening"-nya permasalahan Covid-19 dan peringatan IMF yang membuat indeks Dow Jones anjlok, berpotensi terjadinya aksi profit taking," tutur Edwin.

Lebih lanjut, jatuhnya harga dihampir semua counter komoditas, seperti minyak -4.87%, emas -0.66%, nikel -1.40%, timah -1.49%, batubara -0.38% & CPO -0.27% berpotensi mendorong turun saham-saham dibawah komoditas tersebut dalam perdagangan Kamis ini.

Mengetahui cukup banyak sentimen negatif untuk IHSG, maka ada peluang IHSG akan terpapar profit taking, di tengah penempatan dana Rp 30 triliun di empat bank pemerintah. Menurutnya, secara valuasi banyak saham sangat menarik untuk dibeli.

Untuk itu, ia merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan buy on weakness (membeli pada saat kondisi saham sedang turun), khususnya saham yang akan membagikan dividen, atau swing trade, maka dapat fokus atas saham dari sektor bank, batubara, infrastruktur, telekomunikasi, Konsumer, dan retail dalam perdagangan Kamis ini.

Sebelumnya pada perdagangan Rabu, 24 Juni 2020, IHSG melesat 1,75% atau 85,06 poin ke level 4.964,74. Selama perdagangan, IHSG sempat mencapai level tertinggi di 4.977,65, namun perlahan turun dan akhirnya berhenti di posisi 4.964,74 poin.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Rebound, Perhatikan Saham-saham Ini

Pada perdagangan Rabu, nilai transaksi tercatat mencapai Rp 9,75 triliun. Volume perdagangan mencapai 8,31 miliar lembar saham, dengan sebanyak 569.137 kali.[]

Berita terkait
IHSG Terkoreksi 0,81%, Aksi Jual Asing Masih Tinggi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa, 23 Juni 2020 terkoreksi 0,81% atau 39,69 poin di level 4.879,13.
IHSG Terkoreksi 0,81%, Aksi Jual Asing Masih Tinggi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa, 23 Juni 2020 terkoreksi 0,81% atau 39,69 poin di level 4.879,13.
IHSG Berpotensi Naik, Cermati Saham Komoditi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa ini diperkirakan akan menguat, terimbas sentimen penguatan indeks Dow Jones dan EIDO.