ACT Kirim 100 Ton Pangan untuk KLB Gizi Buruk-Campak Asmat

Kepala Cabang ACT DIY, Agus Budi Hariyadi mengatakan kapal kemanusiaan yang mengangkut 100 ton bahan pangan bakal berlayar dari Merauke menuju Agats, Minggu (4/2)
Pangan untuk Asmat. ACT dalam keterangan pers, Jumat (2/2) mengirim bantuan 100 ton pangan dan 200 tenaga kesehatan untuk warga Asmat Papua yang KLB gizi buruk dan campak. Bantuan berupa beras, biskuit bayi, susu cair, air mineral, pakaian bayi serta dewasa serta vitamin yang mengandung asam folat, kalsium, zat besi. Bantuan ini murni kemanusiaan tanpa memandang latar belakang perbedaan keyakinan atau apa pun. (Ans)

Yogyakarta (2/2/2018) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirim bantuan 100 ton pangan dan 200 tenaga kesehatan untuk membantu gizi buruk dan campal di Asmat Papua. Pemerintah setempat sudah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) atas campak dan gizi buruk.

Kepala Cabang ACT DIY, Agus Budi Hariyadi mengatakan kapal kemanusiaan yang mengangkut 100 ton bahan pangan bakal berlayar dari Merauke menuju Agats, Minggu (4/2) mendatang. Dalam sepekan terakhir tim dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) sudah berada di lokasi untuk memetakan kebutuhan bantuan.

"Bantuan yang dikirim berupa beras, biskuit bayi, susu cair, air mineral, pakaian bayi serta dewasa serta vitamin yang mengandung asam folat, kalsium, zat besi," katanya dalam keterangan pers di Yogyakarta, Jumat (2/2).

Agus mengatakan, bantuan dikirim bersamaan dengan tenaga kesehatan. Sejumlah di antara mereka sudah berada di lokasi. "Tim dari ACT bergerak menuju daerah-daerah pedalaman yang belum banyak terjangkau bantuan termasuk dari pemerintah," ujarnya.

Dia mengatakan, dari informasi yang diterima, wabah penyakit berawal dari kurangnya kesadaran warga Asmat terhadap hidup sehat. Selain itu warga setempat kurang memperhatikan asupan gizi serta masih adanya pernikahan sedarah. "Ini yang membuat kondisi masyarakat di Asmat sangat memprihatinkan," imbuhnya.

Menurut dia, jika nanti kondisinya sudah mulai membaik, ACT juga akan mengirim tenaga pendidik untuk membantu membangun kesadaran warga setempat. "Kali ini yang mendesak adalah stok pangan dan tenaga kesehatan. Rencana kita kirim tenaga pendidik," kata dia

Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Yogyakarta Abdullah Surono mengapresiasi dan mendukung langkah ACT terlibat langsung dalam bertindak menggerakkan potensi masyarakat menuju Papua. "Kita bicara permasalahan suku Asmat adalah berbicara mengenai Indonesia secara keseluruhan," tegasnya.

Menurut dia, dalam kemanusiaan tidak ada lagi memandang perbedaan keyakinan atau apa pun. "Ini urusan kemanusiaan, ada saudara kita sebangsa dan setanah air yang sedang terkena musibah," tuturnya.

Untuk itu, kata dia, jika suatu saat ada yang terkena musibah, seharusnya terus membantu meringankam beban tanpa memandang apa pun latar belakangnya. Termasuk rencana ACT yang akan mengirim tenaga pendidik untuk membantu peningkatan kualitas hidup. (ans).

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.