Achmadi Setelah 20 Tahun Menanti

Achmadi setelah 20 tahun menanti, usia kini 91 tahun, calon haji tertua di Banyumas, siap naik burung besi menuju tanah suci.
Achmadi Setelah 20 Tahun Menanti | Achmadi bin Moh Japar (91 tahun) tanggal lahir 14 Juni 1927, calon haji tertua asal Kabupaten Banyumas tahun keberangkatan 2018. (Foto: Antara/Wury Puspitasari)

Purwokerto, (Tagar 27/7/2018) - Achmadi yang telah berumur 91 tahun ini tidak lama lagi akan merasakan pengalaman pertamanya menaiki pesawat terbang.

Tidak tanggung-tanggung, burung besi pertama yang dia tumpangi akan membawanya ke Tanah Suci.

Perjalanan itu sudah dia nantikan selama 20 tahun terakhir. Dia menabung sedikit demi sedikit dari penghasilannya sebagai petani.

Pada 2018, pria kelahiran 14 Juni 1927 dengan alamat Dusun Gumelar Lor, Desa Tambak Randegan, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, bersama dengan istrinya itu, tengah bersiap menunggu jadwal keberangkatan ke Tanah Suci.

"Deg-degan mau naik pesawat, tapi hanya bisa pasrah, Bismillah saja," katanya mengutip Antara.

Jadwal keberangkatan ke Tanah Suci yang tinggal hitungan hari membuatnya sangat bersemangat, termasuk saat menghadiri pelaksanaan praktik massal manasik haji tingkat Kabupaten Banyumas di GOR Satria Purwokerto, Kamis pagi (26/7).

Dia datang pagi-pagi sekali, jalannya tegap meski perlahan-lahan, mengingat usianya tidak lagi muda. Istrinya, Sartoyah (75) dengan setia ikut melangkah di sebelahnya.

Dia dan istrinya mengikuti seluruh rangkaian praktik massal manasik haji, sejak awal hingga akhir. Tidak tampak kelelahan berarti di wajahnya yang penuh keriput.

Meskipun sudah berusia 91 tahun dan secara resmi dinyatakan sebagai calon haji paling tua, asal wilayah Banyumas tahun keberangkatan 2018, Dinas Kesehatan setempat menyatakan kondisi kesehatannya baik.

Dia mengaku tidak memiliki riwayat diabetes, jantung, dan berbagai penyakit kronis lainnya.

Kendati demikian, untuk keberangkatan ke Tanah Suci nanti, dirinya sudah menyiapkan obat-obatan pribadi untuk berjaga-jaga.

Selain itu, dia dan istrinya juga sudah menyiapkan bekal beberapa bungkus mi instan, abon, dan sambal pecel.

"Saya sudah siap-siap bawa balsem, buat digosok-gosok di badan, saya juga bawa bekal sedikit mi instan, abon, dan sambel pecel, 'mbokan kangen karo' (siapa tahun kangen dengan) sambal," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, Achmadi bin Moh Japar (91) merupakan calon haji tertua asal Banyumas tahun keberangkatan 2018.

Sementara, calon haji termuda berusia 18 tahun, yaitu Aulia Fikriatin Najah binti Taufik Asrori kelahiran 8 Mei 2000, asal Randegan, Kecamatan Tambak.

Diberangkatkan 

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Banyumas Amirudin mengatakan berdasarkan pendataan terkini, calon haji yang siap diberangkatkan berjumlah 1.112 orang.

Seharusnya calon haji yang akan diberangkatkan 1.114 orang, dengan rincian 504 laki-laki dan 610 perempuan.

Namun dalam satu bulan terakhir ini, pihaknya telah menerima laporan terkait dengan dua calon haji asal wilayah setempat yang meninggal dunia sebelum jadwal keberangkatan ke Tanah Suci.

Pekan lalu, pihaknya sudah menerima laporan bahwa calon haji atas nama Siti Maliah berusia 53 tahun meninggal dunia karena penyakit jantung.

Pada awal Juli 2018, pihaknya juga mendapat laporan tentang satu orang calon haji meninggal dunia atas nama Sundari berusia 52 tahun karena sakit diabetes.

Dia juga menjelaskan berdasarkan peraturan yang berlaku, calon haji yang meninggal dunia sebelum sempat berangkat ke Tanah Suci bisa digantikan oleh ahli warisnya.

Apabila ada calon haji yang meninggal dunia setelah melakukan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), kata dia, maka bisa digantikan ahli warisnya.

Kendati demikian, ahli waris dari Siti Maliah dan Sundari baru bisa diberangkatkan pada 2019. Pasalnya, ahli waris tersebut tidak memungkinkan diberangkatkan pada 2018 mengingat waktu keberangkatan sudah hampir dekat, yaitu pertengahan Agustus, sedangkan ahli waris tersebut belum mengurus dokumen, visa, dan lain sebagainya sehingga kemungkinan besar ikut keberangkatan pada 2019.

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas akan memberangkatkan jamaah calon haji asal wilayah tersebut mulai 13 Agustus 2018.

Panitia daerah akan mengantar jamaah calon haji dari Pendopo Kabupaten Banyumas hingga Asrama Haji Donohudan.

Sejumlah pihak yang akan ikut mengantar ke Asrama Haji Donohudan, antara lain panitia daerah terdiri atas perwakilan Pemkab Banyumas, Kemenag, hingga Polri.

Jamaah calon haji asal Kabupaten Banyumas akan terbagi dalam beberapa kelompok terbang, yakni Kloter 89, Kloter 90, Kloter 91, Kloter 92, dan Kloter 93.

Kemenag Banyumas kembali mengingatkan seluruh calon haji agar senantiasa menjaga kondisi kesehatan agar dapat berangkat sesuai jadwal yang telah ditentukan, mengingat waktu keberangkatan yang makin dekat.

Terlebih lagi, kata dia, saat ini jadwal keberangkatan calon haji ke Tanah Suci sudah ditentukan, sehingga mereka harus menyiapkan segala sesuatunya dengan baik, termasuk kondisi fisik agar tetap sehat dan bugar hingga waktu keberangkatan.

Kantor Kemenag Banyumas berharap, seluruh proses pemberangkatan jamaah calon haji akan berjalan dengan lancar.

Pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kepada jamaah calon haji asal Banyumas. []

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.