10 Tradisi Lebaran di Indonesia

Hari Lebaran identik dengan tradisi yang begitu melekat di dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Penjual ketupat menjelang Lebaran di sekitar Pasar Giwangan Yogyakarta. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Jakarta - Hari Lebaran identik dengan tradisi yang begitu melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Beragam kegiatan turut meramaikan suasana Lebaran.

Silaturahmi dan juga berbagai penganan khas Lebaran akan menjadi sebuah pemandangan wajib yang kita temui setiap kali momen bahagia itu datang. Hal ini seolah menjadi sebuah tradisi dan turun-temurun.

Setiap wilayah di Indonesia memiliki agenda dan tradisi unik ketika merayakan hari kemenangan setelah sebulan berpuasa. Ini yang membuat banyak orang selalu ingin kembali ke kampung halaman dan menikmatinya di sana. 

Ada banyak tradisi Lebaran yang masih terus berlangsung di Indonesia, beberapa di antaranya telah dirangkum Tagar dari berbagai sumber:

1. Mudik

Mudik merupakan tradisi Lebaran masyarakat Indonesia yang selalu dilakukan, meskipun tarif transportasi mahal atau menempuh perjalanan dengan macet berjam-jam, masyarakat tetap saja mudik ke kampung halaman.

Hal itu dilakukan untuk saling bermaaf-maafan dengan orang tua, saudara, dan teman kecil. Bahkan ada juga yang memanfaatkan sisa waktunya untuk berwisata.

2. Beduk Lebaran

Kumandang takbir tentu akan selalu diiringi dengan tabuhan beduk yang menggema di sepanjang jalan. Suaranya akan menambah suasana haru dan gembira. Suara takbir akan terdengar mulai dari malam takbiran hingga pagi di hari Lebaran. Suatu tanda kemenangan telah tiba.

Oleh karena itu, benda yang sering kita temui di masjid itu sudah menjadi simbol hari raya Idul Fitri selain ketupat. Tak heran dijadikan ikon-ikon merepresentasikan hari Lebaran. Salah satu contohnya adalah gambar pada kartu ucapan selamat dihiasi beduk.

3. Halal Bi Halal

Meski saat ini banyak di antara kita yang menggunakan gadget atau smartphone untuk mengucapkan selamat Lebaran kepada sanak saudara dan juga teman-teman, tetapi bagi sebagian besar orang halal bi halal masih tetap menjadi hal wajib dan selalu menyenangkan untuk dilakukan.

Ini adalah sebuah tradisi turun-temurun, di mana orang akan saling mengunjungi dan merayakan Lebaran bersama keluarga besar, teman-teman, kerabat, tetangga, atau bahkan mereka yang lainnya yang kita anggap penting untuk kita kunjungi.

Pada momen ini biasanya akan menjadi waktu yang tepat untuk bermaaf-maafan. Halal Bi Halal bahkan masih akan dirayakan setelah momen Lebaran berlalu. Seperti di sekolah, kantor, atau tempat lainnya.

4. Bikin Ketupat

Lebaran dan ketupat tentu telah menjadi dua hal yang tidak terpisahkan. Penganan khas ini biasanya akan disajikan bersama opor, rendang, semur, kerupuk udang dan beberapa jenis tambahan lainnya. 

Meski memiliki cara penyajian berbeda-beda pada tiap daerah di Indonesia, namun ketupat merupakan sajian wajib. Tak lengkap rasanya hari raya tanpa makanan yang dibungkus janur itu.

5.  Baju Lebaran

Menggunakan baju baru ketika Lebaran, juga sudah menjadi tradisi dan selalu dijalankan oleh banyak orang. Meski hanya sebagai simbol atau kebiasaan saja, tetapi hampir selalu identik dengan perayaan Idul Fitri.

Membeli baju untuk dipakai saat hari Lebaran pun didukung oleh berbagai pusat perbelanjaan yang ramai memberi diskon besar-besaran. Mereka paham, tradisi masyarakat yang selalu memakai baju baru di hari raya.

6.  Ziarah ke Makam

Nyekar atau ziarah, menjadi hal wajib bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Biasanya dilakukan selepas salat Idul Fitri atau di pagi hari Lebaran pertama tiba. Orang-orang akan mendatangi pemakaman dan memanjatkan doa bagi keluarga dan juga kerabat yang telah pergi meninggalkan dunia.

7. THR

Tunjangan Hari Raya (THR) adalah sejumlah uang yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawannya di hari raya. Jumlahnya disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sejumlah uang tersebut dimaksudkan sebagai hadiah atau pemberian khusus pada momen yang istimewa.

Namun, bukan hanya perusahaan saja yang akan memberikan THR kepada karyawannya. Masyarakat juga memiliki sebuah tradisi memberikan kepada anak-anak, di mana yang memberikan biasanya orang dewasa yang telah bekerja dan memiliki penghasilan. Pemberian menjadi hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh anak-anak dengan bahagia.

8. Saling Berkirim Makanan

Hantaran, begitu masyarakat Sumatera mengenal tradisi yang satu ini. Namun bukan hanya di sana saja, tradisi saling bertukar makanan ini juga dijalankan oleh hampir semua wilayah di Indonesia. Hal ini biasanya dilakukan kepada saudara, keluarga, tetangga, kerabat, atau bahkan mereka yang kurang beruntung dari kita.

Tradisi ini mengajarkan kita untuk selalu berbagi dan menjalin silaturahmi dengan para kerabat dan yang lainnya, dengan begitu hubungan baik akan tetap terjaga. Sebagian wilayah melakukan tradisi berkirim makanan ini di waktu-waktu sebelum berbuka puasa pada hari terakhir puasa, sebab biasanya sajian Lebaran telah disiapkan.

9. Rekreasi

Liburan yang panjang tentu tidak akan lengkap jika dilalui tanpa mengisi waktu dengan rekreasi, terutama ketika pulang ke kampung halaman. Rekreasi menjadi salah satu hal yang paling ditunggu pada saat momen Lebaran.

Momen tersebut menjadi kesempatan yang baik untuk bepergian bersama dengan anggota keluarga lainnya. Momen berharga yang jarang bisa terjadi, karena itu sangat rugi jika melewatkannya..

10. Petasan

Secara resmi penggunaan petasan telah dilarang pemerintah. Namun, di hari Lebaran telah menjadi sebuah tradisi yang sulit dihilangkan. Kegiatan yang penuh hiruk pikuk itu menjadi warna tersendiri terutama bagi anak-anak.

Sebagai pengganti petasan, masyarakat mengunakan kembang api untuk menambah semaraknya pesta kemenangan umat Islam. Hal ini karena yang satu ini tidak menimbulkan ledakan yang dapat membahayakan.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.