Yudi Latif Support Film Lima Membumikan Pancasila

Yudi Latif mendukung para sineas yang berusaha membumikan Pancasila melalui film, termasuk Lola Amaria dengan film ‘Lima’.
Lola Amaria dan tim pendukung film 'Lima'. (Foto: Instagram/ Lola Amaria)

Jakarta, (Tagar 23/4/2018) - Yudi Latif Kepala Unit Kerja Presiden – Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) mendukung para sineas yang berusaha membumikan Pancasila melalui film, termasuk Lola Amaria dengan film ‘Lima’.

Film ‘Lima’ diproduksi Lola Amaria Production milik sineas Lola Amaria. Di jajaran eksekutif produser terdapat nama Julian Foe dan Gomulia Oscar. Sedangkan Yudi Latif bertindak sebagai konsultan kreatif.

"Kami memberi support kepada sineas yang memiliki sinergi dengan UKP PIP. Lola Amaria adalah sineas pertama yang kami berikan dukungan secara moril," kata Deputi 3 UKP-PIP Sonny Y Soeharsono mewakili Yudi Latif.

Poster Film LimaFilm 'Lima' mengetengahkan lima konflik yang berujung pada Tuhan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah, dan Keadilan.

Melalui seleksi UKP-PIP, film 'Lima' dipastikan tidak mengandung konten yang menyakiti pihak lain baik secara psikologis, politis maupun etnis.  

Sonny mengatakan UKP-PIP sangat mendukung kreativitas sineas-sineas muda dalam  mengembangkan ide-ide kreatif. Menurutnya, inisiatif Lola bersama keempat sutradara lainnya ini akan menjadi stimulan untuk para sineas muda membuat film-film bertema sama.

Film 'Lima' merupakan kolaborasi lima sutradara yaitu Lola Amaria, Shalahuddin Siregar, Tika Pramesti, Harvan Agustriansyah, dan Adriyanti Dewanto.

Dalam kesempatan terpisah Yudi Latif sendiri mengatakan penanaman nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat perlu dilakukan dengan memanfaatkan instrumen seni. Seperti musik, film, atau tarian bisa dimanfaatkan sebagai sarana yang efektif untuk melekatkan nilai-nilai Pancasila dalam jiwa bangsa.

Yudi Latif dikenal sebagai aktivis dan cendekiawan dengan pemikirannya tentang keagamaan dan kenegaraan. Salah satu pemikirannya tentang Pancasila ia tuangkan dalam buku berjudul Negara Paripurna: Historitas, Rasionalitas, Aktualitas Pancasila. Sejak saat itu Yudi Latif dikenal sebagai pemikir Pancasila.

"Sekarang bagaimana agar Pancasila bisa menyusup ke pori-pori melalui instrumen yang memiliki soft power dan instrumen paling canggih adalah melalui seni, mau itu musik, film, atau tarian," ujarnya.

Film 'Lima' bercerita tentang Fara, Aryo, dan Adi yang baru saja kehilangan ibu mereka, Maryam. Tidak cuma ketiga anaknya, Ijah, sang asisten rumah tangga juga kehilangan Maryam.

Konflik timbul mengenai cara Maryam dimakamkan. Maryam adalah seorang muslim, sementara dari ketiga anak, yang muslim cuma Fara.

Film ini membuat orang berpikir tentang Tuhan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah, dan Keadilan.

Skenario film 'Lima' ditulis Tittien Watimena dan Sinar Ayu Massie, dibintangi Prisia Nasution, Yoga Pratama dan beberapa pendatang baru.  

Proses pembuatan film 'Lima' sejak Oktober 2017, syuting mulai 4 Februari 2018, dijadwalkan rilis bioskop bertepatan hari lahir Pancasila, 1 Juni 2018. (af)

Berita terkait
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.