Yohana Yembise: Bahagiakan Mama Mama Lansia di Masa Tua Mereka

'Bahagiakan Mama Mama lansia di masa tua mereka. Saya bangga, mereka selama ini menjaga warisan luluhur tanah Papua.' - Yohana Yembise
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise dalam kegiatan Bimbingan Teknis Pendampingan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Perayaan Mama Mama Lansia Komunitas Adat (KAT) Papua Barat di Aimas, Kabupaten Sorong, Senin (25/2/2019). (Foto: Tagar/Zulqaidah Ahmad Salim)

Aimas, (Tagar 25/2/2019) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise bangga dengan sepak terjang mama-mama Papua yang tetap konsisten menjaga warisan leluhur tanah Papua. 

Hal tersebut dikatakan Menteri pada kegiatan Bimbingan Teknis Pendampingan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Perayaan Mama Mama Lansia Komunitas Adat (KAT) Papua Barat di Aimas, Kabupaten Sorong, Senin (25/2).

“Saya bangga dan bahagia karena Mama Mama selama ini telah senantiasa berkarya untuk bangsa dan menjaga warisan leluhur tanah Papua. Tapi, Mama Mama juga harus melalui masa tua dengan damai, sehat, sejahtera, serta terhindar dari kekerasan dan diskriminasi. Masyarakat Papua akan menyesal jika ada Mama Mama meninggal karena kekerasan dan diskriminasi di Tanah Papua,” kata Menteri Yohana.

Berdasarkan Survei Badan Pusat Statistik 2010-2017, kata Yembise, jumlah lansia perempuan lebih besar, yakni 8.99 persen atau 11.412.855 juta jiwa, sementara jumlah lansia laki-laki hanya sebesar 10.196.862 juta jiwa. 

Oleh karenanya, kontribusi penduduk perempuan dalam populasi penduduk lansia lebih tinggi dari penduduk laki-laki. Namun, fase menua (ageing) juga menimbulkan kekhawatiran terkait kemiskinan, produktivitas, dan penurunan kesehatan. Apalagi lansia perempuan di Indonesia kerap mendapatkan diskrimansi ganda, karena statusnya sebagai lansia dan juga sebagai perempuan.

Menteri Yohana mengimbau Pemerintah dan masyarakat membentuk ruang-ruang lansia yang mampu menjadi wadah bagi mereka untuk mengembangkan potensi dan memberikan perlindungan sekaligus pemberdayaan bagi lansia. Seperti tempat berkumpul bagi lansia, senam bersama lansia, atau kegiatan lainnya agar para lansia bisa merasa terhibur dan merasa diperhatikan. Yohana juga mengingatkan agar keluarga tidak memberikan pekerjaan rumah yang terlalu banyak kepada para lansia.

“Semoga dengan Perayaan Mama Mama Lansia Komunitas Adat Papua, masyarakat Papua bisa lebih menghargai peran, kasih sayang, dan ketulusan Mama Mama dalam mencetak generasi-generasi emas Indonesia. Saya titip Mama Mama di Sorong kepada pemda dan masyarakat agar Mama Mama bisa menikmati masa tua mereka. Hibur mereka, bahagiakan mereka, karena hidup ini hanya sekali,” harap Menteri Yohana.

Sementara itu menurut Bupati Kabupaten Sorong, Johny Kamuru mengapresiasi kegiatan pendampingan bagi Mama Mama Lansia. Menurut Bupati, kaum lansia juga memiliki kedudukan yang setara dalam proses pembangunan nasional. 

Hal itu merupakan langkah maju dalam upaya memberi pemahaman kepada masyarakat luas tentang pentingnya upaya pemberdayaan perempuan, yang di dalamnya termasuk Mama Mama lansia, karena mereka merupakan aset penting negara pemerintah.

Bupati  berharap para Mama lansia dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan dapat menyebarkan ilmu yang telah didapatkan kepada masyarakat di sekitarnya dan juga mengimbau agar pemangku kepentingan dapat lebih memperhatikan Mama Mama lansia. 

“Ingat Mama Mama harus diperhatikan oleh siapa pun,” pungkas Bupati. []

Berita terkait
0
Pemprov DKI Siap Patungan Bangun Giant Sea Wall
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan siap untuk patungan dengan pemerintah pusat dalam membangun tanggul laut raksasa