WTA Hentikan Turnamen Tenis di China dan Hong Kong

WTA pada Rabu, 1 Desember 2021, mengumumkan “penghentian segera dari semua turnamen WTA di China, termasuk di Hong Kong”
Petenis asal China, Peng Shuai, siap melakukan servis pada pertandingan turnamen Madrid Open 2018 melawan petenis asal Spanyol Garbine Muguruza (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Susana Vera)

Jakarta – Asosiasi Tenis Perempuan Dunia (WTA - Women's Tennis Association) pada Rabu, 1 Desember 2021, mengumumkan “penghentian segera dari semua turnamen WTA di China, termasuk di Hong Kong” akibat kontroversi yang melibatkan Peng Shuai, seorang bintang tenis asal China yang mengatakan dirinya telah mengalami pelecehan seksual oleh seorang pejabat tinggi Partai Komunis China.

“Mengikuti hati nurani yang baik, saya tidak melihat bagaimana saya bisa meminta para atlit kita bermain di sana ketika Peng Shuai tidak diperbolehkan berkomunikasi secara bebas dan tampaknya telah ditekan untuk membantah tuduhannya tentang kekerasan seksual yang dialaminya,” seperti dikatakan oleh Steve Simon, Ketua dan CEO WTA dalam sebuah pernyataan.

“Melihat situasinya sekarang, saya juga sangat prihatin dengan risiko yang bisa dihadapi semua pemain dan staf kita seandainya kita menyelenggarakan pertandingan di China pada 2022,” tambahnya.

twit wtaTweet WTA (Sumber: voaindonesia.com)

Simon mengatakan bahwa ia menyesalkan bahwa situasinya telah menjadi seperti ini. Peng menghilang dari publik setelah pada 2 November 2021 melancarkan tuduhan terhadap Zhang Gaoli, mantan wakil perdana menteri China. Ia lalu muncul pada akhir bulan lalu di sebuah acara pertandingan tenis dan memberikan sebuah wawancara video dengan Thomas Bach, presiden dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Selama telepon video itu dia mengatakan dirinya berada dalam kondisi aman. Meskipun demikian, WTA mengatakan, pihaknya masih prihatin dengan pemain yang telah berpartisipasi dalam tiga Olimpiade itu dan merupakan juara Grand Slam Wimbledon.

Menghilangnya Peng dan tuduhan terhadap mantan pejabat China terjadi saat Beijing bersiap-siap menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin yang dimulai pada 4 Februari mendatang di tengah kecaman dunia internasional terhadap catatan HAM China yang tidak begitu baik.

peng di australia openPetenis asal China, Peng Shuai, melambaikan tangannya kepada para penonton setelah kalah dalam babak pertama turnamen Australia Terbuka di Melbourne, Australia, 15 Januari 2019 (Foto: voaindonesia.com - AP/Mark Schiefelbein)

Akhir bulan lalu, Kementerian Luar Negeri China telah memperingatkan agar pihak manapun tidak mempolitisasi dan berspekulasi mengenai kesejahteraan bintang tenis itu. Pembahasan tentang kontroversi ini kini disensor di China.

Pemain tenis top seperti Naomi Osaka, Serena Williams, dan Billie Jean King serta Novak Djokovic telah menyuarakan dukungan mereka untuk Peng (jm/lt)/voaindonesia.com/VOA. []

Ketua IOC Dikecam Terkait Video Call dengan Petenis China Peng Shuai

Petenis Dunia Tuntut Bukti Nyata Kondisi Petenis China Peng Shuai

Petenis China Peng Shuai Disebut Bantah Serangan Seksual

Video Call IOC dengan Bintang Tenis China Peng Shuai

Berita terkait
Ketua IOC Dikecam Terkait Video Call dengan Petenis China Peng Shuai
Human Rights Watch (HRW) mengecam sikap “memalukan” Ketua Komite Olimpiade Internasional dalam kasus petenis China, Peng Shuai