Wisata Kuliner Papua: Papeda Rasa Gurih dan Kental

Cara makannya unik, menggunakan teknik khusus, ternyata ini mempengaruhi sensasi rasa. Papeda kuliner khas Papua.
Ilustrasi - Papeda makanan khas Papua terbuat dari tepung sagu yang didapatkan dengan cara ditokok dan diperas hingga mengeluarkan sari patinya. (Foto: Instagram/achmadsoerio)

Manokwari, (Tagar 9/2/2019) - Papeda makanan khas Papua terbuat dari tepung sagu yang didapatkan dengan cara ditokok dan diperas hingga mengeluarkan sari patinya.

Sagu yang sudah ditokok kemudian bisa diolah menjadi berbagai aneka makanan khas lokal masyarakat di Tanah Papua seperti papeda.

Sebanarnya pembuatan papeda prosesnya sangat sederhana. Sagu dituang ke dalam air panas yang sudah mendidik kemudian diaduk-aduk hingga merata hingga adonan sagu menyurupai gulai.

PapedaPapeda disajikan dalam mangkuk terpisah, dinikmati bersama hidangan ikan dan kuah kuning. (Foto: Instagram/yessica86_begin)

Umumnya  masyarakat Papua menyajikan papeda dengan ikan kuah kuning, bisa dicampur dengan sayur kangkung, dan daun singkong dengan sambal. Ikan harus dimasak dicampur aneka bumbu yang menghasilkan kuah berwarna kuning.

Biasanya makanan papeda tanpa ikan kuah tidak terasa nikmatnya. Dengan kuah kuning memberi rasa yang enak dan gurih pada santapan papeda.

Masyarakat biasa menyantap papeda mengunakan sumpit yang dipegang kedua tangan, selanjutnya papeda diputar dengan cepat sehingga menghasilan gulungan papeda.

Biasanya papeda dihidangkan dalam wadah terpisah, sebelumnya isi dulu ikan kuah kuning di dalam mangkok dan kemudian papeda dicampurkan dalam ikan kuah kuning. Bisa langsung dinikmati.

PapedaPapeda dicampurkan dalam kuah kuning ikan. (Foto: Instagram/dapur_nn)

Itu yang biasa dilakukan penduduk lokal yang sudah terbiasa makan papeda.

Bagi yang pertama kali mencoba, disarankan mengkonsumsi sedikit demi sedikit agar perut tidak terkejut.

Yohanes Akwan  warga Papua mengatakan, papeda khas makanan lokal masyarakat Papua dari turun temuran sudah diperkenalkan sejak zaman nenek moyang.

"Mari lestarikan makanan papeda sebagai warisan ditanamkan kepada anak-anak cucu di masa mendatang," kata Yohanes kepada Tagar News, Kamis malam 8 November 2018.

PapedaCara unik mengkonsumi papeda, menggunakan dua sumpit dengan kedua tangan, papeda digulung-gulung membentuk gumpalan. (Foto: Instagram/doyanmakan.id)

Yohenes mengajak anak-anak muda di Papua Barat untuk terus membudidayakan papeda. Komoditas pangan bahari di Indonesia wilayah timur. 

Di Papua, olahan sagu ini begitu berbeba dengan khas makan lokal di seluruh Indonesia.

"Saya bangga menjadi anak Papua, memiliki makanan yang unik harus dilestarikan," katanya.

Yohenes mendorong seluruh perhotelan dan rumah makanan yang berada di Manokwari, bisa menyediahkan menu makanan khas lokal yaitu papeda. []

Berita terkait