Wewey Wita: Pencak Silat Menyatukan Suku, Agama, Ras

Wewey Wita: pencak silat menyatukan suku, agama, ras. "Pencak silat pemersatu bangsa!"
Medali emas sumbangan dari Wewey adalah yang ke-14 bagi pencak silat selama Asian Games 2018. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta, (31/8/2018) - Tak ada yang menyangka cabang olahraga pencak silat yang baru pertama kali dipertandingkan dalam Asian Games, dapat meraih 14 medali emas pada Asian Games 2018.

Wewey Wita, salah satu atlet kebanggaan Indonesia, ikut menyumbangkan medali emas pada partai final kelas B putri 50 kg sampai 55 kg di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta, Rabu (29/8). Bagi Wewey adalah suatu kebanggaan tersendiri cabang olahraga favoritnya dapat mendulang medali emas terbanyak dari seluruh cabang olahraga yang dipertandingkan.

"Benar-benar bangga bisa berada di tengah-tengah atlet hebat di pencak silat yang luar biasa perjuangannya, termasuk pelatih juga hingga sampai menuju Asian Games kemarin. Sampai hingga kita bisa meraih medali emas terbanyak itu memang perjuangannya sangat luar biasa," kata Wewey Wita kepada Tagar saat ditemui di Padepokan Silat TMII Jakarta, Jumat (31/8).

wewey witaWewey Wita menggigit medali emas Asian Games 2018 yang diraihnya. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Memang tak ada yang tahu ternyata kesuksesan yang selama ini Wewey tunjukkan melalui pencak silat karena dirinya ingin membuktikan bahwa pencak silat dapat menyatukan bangsa Indonesia dari segala perbedaan yang ada, baik dari suku, agama, dan ras.

Walaupun Wewey keturunan Tionghoa, hal itu tak meredam semangatnya untuk selalu berjuang mengharumkan bangsa Indonesia di mata dunia. Maka dari itu dengan menunjukkan prestasi di cabang olahraga yang digulitinya, kata dia, semua etnis, suku, agama, dan ras dapat bersatu.

"Wewey sih memang dulu agak-agak seperti dibedakan dan diasingkan. Sedangkan penduduk di sekitar lingkungan Wewey itu memang banyak pribumi asli yang berkulit cokelatlah. Agak sedikit ragu juga ingin ikut membaur dan ingin bergaul," ujarnya.

"Jadi Wewey ingin membuktikan bahwa semua etnis itu bisa bersatu dan membaur. Jadi gak ada seperti ehh kamu Chinese jangan ikutan silat, silat ini budaya Indonesia. Wewey ingin menunjukkan bahwa silat itu gak seperti itu. Silat itu justru mempersatukan bangsa gitu. " ucap gadis berkelahiran Tangerang ini.

Tak bisa dipungkiri Bangsa ini  hanya karena berbeda etnis, suku, dan agama  dapat membuat perpecahan. Padahal sebenarnya bangsa Indonesia itu adalah Bhinneka Tunggal Ika. Dengan adanya perbedaan yang ada, pemilik nama asli Yo Chu Wey ini tetap bangga dengan Indonesia.

"Indonesia itu kan terkenal dengan Bhinneka Tunggal Ika. Jadi saya sangat bangga walaupun ada sedikit keturunan Chinese-nya, Wewey tetap asli dari Indonesia lahir di Indonesia dan sudah sepatutnya Wewey membanggakan Indonesia," tuturnya.

"Yang pasti walaupun kita berbeda etnis, suku, agama, dan ras, kita harus saling menghargai, menghormati dan menjaga kerukunan dan kedamaian bangsa ini," tutur dia.

Dia mengakui nama aslinya tersebut merupakan pemberian ayahnya, Yeo Meng Tong. Namun sang kakek yang sangat cinta Indonesia memanggilnya dengan nama Wewey Wita.

"Papah orang Tiongkok yang sudah menjadi WNI sejak saya SD. Papah yang kasih nama Yo Chu Wey. Cuma karena di Indonesia kakek pengennya ada nama Indonesia. Kakek pengennya ada nama Wita. Jadi dari kecil panggilannya Wewey Wita. Itu nama masuk SD saya. Yo Chu Wei itu artinya nomor satu," ucapnya.

Seperti arti namanya tersebut, Wewey akan tetap berjuang menghasilkan prestasi untuk membanggakan nama bangsa Indonesia di tingkat internasional melalui cabang olahraga pencak silat.

"Dari dulu saya memang fokusnya meraih prestasi di pencak silat ini. Wewey akan tetap berjuang untuk mengharumkan bangsa Indonesia ini," tuturnya. []


Berita terkait