Waspada Bila ke Paris, Ketiga Orang Ini Mungkin Mengincar Dompet Anda

Paris dikenal dunia dengan kesan glamurnya. Siapa yang mengira dibalik itu, Paris menjadi surga para pencopet.
99% biasanya terjadi di Metro, karena ketika berdesakan di bus kota wisawatan pasti teralihkan perhatiannya. (Foto: Pexels/Stokpic)

Jakarta, (Tagar 11/11/2018) - Paris dikenal dunia dengan kesan glamurnya. Siapa yang mengira dibalik itu, Paris menjadi surga para pencopet. Seperti di lansir dari Facebook Backpacker International, ada salah satu backpacker menjadi korban pencopetan.  

“Sebagai pengamat percopetan profesional, gw mau kasih tau tips trik anti copet ga cuma di Paris, tapi di Eropa. Gw pernah ilang 2 hape, Ipod, Ipad, dompet, lensa sama yang paling bambang pamungkas: ilang  paspor. Jadi gw lumayan berpengalaman. Disini gw lebih fokus di Paris, tapi ada juga di kota-kota laen,” ungkap Angga Dwi Putra seperti di kutip dari Facebook Backpacker Internasional.

Dimana saja sih sering terjadinya pencopetan? Nomor satu pastinya di Metro. Sama tempat wisata yang ramai dikunjungi seperti di Eiffel, Champs Elysees, Sacre Couer, pokoknya tempat yang ada kesempatan berdesakan.  99% biasanya di Metro, karena ketika berdesakan di bus kota, wisawatan pasti teralihkan perhatiannya.  

Siapa aja? Gimana modusnya? Menurut Angga, bukan bermaksud rasis tapi orang-orang inilah yang paling sering mencopet.

Pertama orang Padang, Padang Pasir maksudnya, alias yang mukanya Arab. Sebenarnya mereka orang Maghreb dari Afrika Utara (Maroko dan Aljazair) tapi muka mereka mirip Arab.

Modusnya, kalau melihat mereka empat orang jalan berbarengan, harus berhati-hati. Biasanya satu orang akan mengalihkan perhatian, satu yang nyopet, satu tukang tadah, sama satu yang mengawas lingkungan sekitar.

Modus lain biasanya di Metro. Tiga detik sebelum pintu tertutup, pasti ada bunyi alarm "Teeeeeetttt", sekitar tiga detik kemudian pintunya menutup. Nah pas alarm bunyi, ada satu bocah nanggung lari sambil mengambil hape orang. Setelah itu, dia langsung keluar. Karena kaget, reaksi lambat dan pintu sudah keburu tertutup. Untuk itu, jangan maen hape di Metro.

Kedua orang Gipsy, untuk yang satu ini gampang untuk dikenali. Selalu cewe dan mereka suka memakai seperti kerudung. Pasti bertemu dengan mereka di pusat wisata terutama di Champs Elysees.

Modusnya, mereka selalu bawa papan sambil bilang "Speak English?" sambil meminta tanda tangan. Modusnya dua, bisa pas tanda tangan mereka menyopet (karena terlalu fokus baca), atau setelah itu mereka minta duit soalnya dengan tanda tangan, tandanya deal. 

Kalau debat, mereka tidak bisa berbahasa Inggris atau Prancis dan tiba-tiba temannya dateng. Tak ayal, perkelahiannya pun akan terjadi.

Cara menolaknya gampang. Cuekin aja, atau kalo mereka mepet kita terus, kita umpat aja pake bahasa Indonesia. KAMBING CONGEK LOE!!! pake muka marah. Mereka bengong sebentar, terus pergi. Umpatan terserah sesuai selera masing-masing.

Ketiga orang Les Noir atau kulit hitam. Mereka bukan copet, lebih ke scammer. Sering beraksi di Sacre Coeur.

Modusnya,  khusus di Sacre Couer, mereka selalu mangkal dibawah tangga menuju atas. Pura-pura bikin cincin dari kain yang ngakunya gratis. Awalnya sok baik, tapi setelah itu malah meminta uang. 

Bila tidak di kasih, tiba-tiba mereka akan mengepung bersama dengan teman-teman mereka. Item dan berbadan besar. Jadi, rumus di India bisa berlaku di Paris, selalu suudzhonlah dengan orang yang sok baik. []

Berita terkait
0
Emma Raducanu dan Andy Murray Optimistis Bertanding di Wimbledon
Raducanu, 19 tahun, akan melakukan debutnya di Centre Court ketika dia bermain melawan petenis Belgia, Alison van Uytvanck