Makassar, (Tagar 22/3/2018) - Tengkorak dan tulang belulang adalah cagar budaya dari adat istiadat suku Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Karena tulang belulang tersebut adalah benda purbakala dan merupakan nenek moyang dari Suku Toraja. Tetapi buat sepasang muda mudi ini, benda tersebut justru menjadi bahan candaan dan mainan. Kelakuan kedua remaja tersebut membuat warga Tana Toraja murka.
Hal tersebut diketahui dari unggahan akun Facebook bernama Harkhan Sipil. Dalam foto tersebut yang perempuan memegang tengkorak kepala dan si laki-lakinya menghina dengan cara mengangkat kaki seolah-olah akan menginjak tengkorak itu. Padahal tengkorak tersebut adalah nenek moyang dari suku Toraja yang sudah meninggal puluhan tahun yang lalu.
Urusan Tim Cyber Polisi
Di foto lainnya si perempuan ketawa sumringah sambil memegang tulang belulang, dan seolah-olah sedang main gitar dengan tulang tersebut.
Bukan hanya itu, mereka menulis status "Orang Toraja Agamanya sesat". Sontak unggahan dan kata-kata hinaan ini membuat warga Tana Toraja murka. Mereka membuat petisi untuk segera menangkap orang yang bernama Harkhan Sipil ini.
Beragam komentar dan hujatan serta caci maki dari netizen terhadap kelakuan kedua remaja dalam foto ini. Seperti komentar dari akun atas nama @beybey9613, "tolong dicari sampai ketemu yah.. orangnya biar dihukum kalau bisa."
Di akun lainnya seorang berkomentar, "karena ulah kedua orang ini warga Tana Toraja Jadi Ribut."
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol. Dicky Sondani ketika dikonfirmasi Rabu malam (21/3) mengatakan, "Saya sudah kirim ke tim Cyber."
Hukum Adat
Seperti di ketahui, "Kete Kesu" adalah suatu desa wisata di kawasan Tana Toraja yang dikenal karena adat dan kehidupan tradisionalnya.
Di dalam Kete Kesu terdapat peninggalan purbakala berupa kuburan batu yang diperkirakan berusia 500 tahun lebih. Di dalam kubur batu yang menyerupai sampan atau perahu tersebut, tersimpan sisa-sisa tengkorak dan tulang manusia.
Hampir semua kubur batu diletakkan menggantung di tebing atau gua. Selain itu, di beberapa tempat juga terlihat kuburan megah milik bangsawan yang telah meninggal dunia.
Menurut adat Tana Toraja bagi yang melanggar di tempat ini harus membawa tedong (kerbau) atau babi, itu kalo mau minta maaf dan darah darahnya juga harus dipercikkan ke telapak tangannya. (rio)