Warga Afghanistan di Jerman Ungkap Kengerian di Negaranya

Taliban geledah setiap rumah, warga Afghanistan di Jerman ungkap situasi dengan kengerian di negaranya
Warga Afghanistan di Jerman khawatir akan keluarga mereka di rumah, terutama perempuan dan anak perempuan (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Warga Afghanistan yang melarikan diri dari Kabul dalam beberapa hari terakhir mengungkapkan kengerian situasi di negaranya. Mereka merasa dikhianati baik oleh tentara Afghanistan maupun pasukan NATO. Ben Knight melaporkannya untuk DW.

Parwiz Ayubi, seorang warga negara Afghanistan, sangat mengkhawatirkan kondisi keluarganya. Mahasiswa berusia 26 tahun itu tiba di Jerman berkat visa pelajarnya sehari sebelum Kabul jatuh ke tangan Taliban. Ia tidak punya pilihan lain selain meninggalkan keluarganya.

"Keluarga saya saat ini ada di Kabul, di sebuah tempat persembunyian, tapi Taliban menggeledah setiap rumah,” ungkapnya kepada DW. "Mereka menggedor rumah-rumah, mencari orang-orang yang bekerja dengan pemerintah atau militer Afghanistan, atau jika mereka memiliki senjata atau amunisi,” tambahnya.

Ayubi mengatakan bahwa istrinya yang merupakan anggota organisasi masyarakat sipil Jaringan Wanita Afghanistan (AWN) juga tengah bersembunyi dalam ketakutan. Menurut Parwiz, bandara di Kabul telah diputus oleh Taliban dan semua perbatasan jalan telah ditutup. "Situasinya sangat menakutkan dan mengerikan.”

"Ideologi saya selalu menentang Taliban dan rezim mereka,” kata Ayubi. "Saya tumbuh dengan pendidikan Barat di mana politik dan ide-ide sosial tidak pernah dapat diterima oleh mereka. Saya dan keluarga telah diancam berkali-kali oleh Taliban,” tambahnya.

Parwiz AyubiParwiz Ayubi, warga Afghanistan yang tiba di Jerman sehari sebelum Kabul dikuasai Taliban (Foto: dw.com/id)

1. Kengerian dan Keputusasaan di Afghanistan

"Kami tidak mengharapkan ini terjadi,” ujar Ayubi merespons pengambilalihan Kabul oleh Taliban. "Presiden kami mengatakan bahwa ada proses perdamaian yang sedang berlangsung, akan ada pemerintahan sementara yang didahulukan, dan akan ada transisi kepada Taliban. Namun, situasinya sangat cepat berubah.”

Ayubi mengaku tidak percaya dengan Taliban yang berjanji untuk tidak melakukan pembalasan. "Mereka adalah manipulator, mereka berbohong sekarang untuk menenangkan warga,” ujarnya. Ia mengklaim bahwa Taliban telah membunuh orang-orang di provinsi yang mereka duduki. "Saya benar-benar yakin 100% bahwa mereka memiliki daftar orang-orang yang telah bekerja dengan pemerintah, yang mengatakan hal-hal buruk tentang Taliban, dan mereka akan membalas dendam,” pungkasnya.

Sementara itu penanganan penarikan cepat pasukan NATO dari Afghanistan disebut Ayubi sangat buruk. "Contohnya pangkalan udara Bagram,” katanya. "Mereka pergi di malam hari tanpa memberi tahu siapa pun. Mereka telah mengkhianati Afghanistan.”

Ayubi juga mengaku kehilangan kata-kata dengan respons dari militer Afghanistan. "Saya tidak bisa memproses situasi yang terjadi di Afghanistan,” ujarnya. "Mengapa mereka pergi? Mengapa tidak ada satu peluru pun yang ditembakkan (saat Kabul jatuh)? Saya tidak tahu mengapa semua ini terjadi tanpa pertempuran antara tentara kami dan Taliban.”

2. Nasib Warga Afghanistan di Jerman

Pada konferensi pers reguler pada Senin, 16 Agustus 2021, pemerintah Jerman mengakui bahwa ribuan warga Afghanistan yang telah bekerja membantu pemerintah dan militer Jerman masih terjebak di Kabul, meskipun ada jaminan bahwa mereka akan diberikan suaka di Jerman.

Ratusan warga Afghanistan berebut untuk naikRatusan warga Afghanistan berebut untuk naik ke pesawat C-17 Angkatan Udara AS di Bandara Internasional Kabul, Senin, 16 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Namun, lamanya penundaan dalam pemberian visa telah menyebabkan kebingungan birokrasi. Beberapa media Jerman melaporkan bahwa meskipun para pembantu itu seharusnya diberitahu ke mana tepatnya di Jerman mereka harus pergi, seringkali mereka justru dibiarkan mengatur perjalanannya sendiri.

Ini artinya, saat mereka tiba di Jerman, tidak ada yang memberi tahu ke mana mereka harus pergi. Dalam beberapa kasus, kerabat yang berada di Jerman terpaksa harus menghubungi rumah pengungsi untuk mengatur tempat penampungan bagi pendatang baru tersebut.

Ayubi sendiri mengaku visanya akan habis masa berlakunya pada 31 Agustus mendatang. Namun, mengingat buruknya situasi di Afghanistan, kecil kemungkinan ia akan terbang kembali sekarang. (gtp/hp)/dw.com/id. []

Berita terkait
Beberapa Negara Evakuasi Warganya dari Afghanistan
Sejumlah negara dilaporkan evakuasi warganya dari Afghanistan karena gerilyawan Taliban memasuki Ibu Kota Kabul
Perempuan dan Anak-anak Afganistan Hadapi Masa Depan Tak Menentu
Penarikan militer AS dari Afganistan menempatkan perempuan dan anak-anak Afghanistan menghadapi masa depan yang berbahaya
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.