Jakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Ma’ruf Amin menyebut Indonesia bisa menjadi lead Industri Halal Dunia atas capaiannya dalam sektor keuangan Syariah yang terus meningkat.
“Posisi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia ditataran global saat ini cukup menggembirakan dan mendapatkan apresiasi dunia. Bukan hal yang tidak mungkin dan sangat berpeluang bahwa Indonesia menjadi negara nomor satu dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dan menjadi lead pada sektor industri halal di masa yang akan datang,” ujar Ma’ruf dalam acara Opening Ceremony ISEF 2021 di kanal YouTube ISEF Indonesia, Rabu, 27 Oktober 2021.
Data State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2021 menyebut bahwa indikator ekonomi syariah Indonesia terus merangkak naik.
Konsep ekonomi dan keuangan syariah bersifat inklusif diperuntukan bagi semua masyarakat Indonesia maupun global bahkan telah menjadi lifestyle bagi pilihan kebutuhan hidup.
Pada tahun 2020, Indonesia berhasil duduki peringkat keempat dunia di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Bahkan, sektor keuangan Syariah dinilai berhasil lampaui sektor keuangan konvensional dalam tataran global dan total spending produk halalnya diprediksikan akan terus meningkat hingga mencapai US$ 2,4 triliun di tahun 2024.
- Baca Juga: Wapres Dorong Tokoh Agama Ambil Peran dalam Persiapan Endemi
- Baca Juga: Wapres Pimpin Rakor Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua
“Dari indikator-indikator ekonomi syariah (keuangan syariah, pariwisata ramah muslim, industri fashion muslim, obat-obatan halal, kosmetik halal, dan produk makanan halal), posisi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia rata-rata masuk peringkat 10 besar dan dua diantaranya berhasil masuk ke dalam peringkat 5 besar dunia yaitu sektor makanan dan minuman halal serta sektor fashion atau pakaian muslim,” katanya.
Ma’ruf menyatakan peluang Indonesia ini didukung oleh potensi dan keberhasilan yang telah dicapai, seperti Market Share Keuangan Syariah Desember 2020 yang mencapai 9,89 persen.
Ditetapkannya perizinan 3 kawasan industri halal, seperti Modern Cikande Industrial Estate di Serang, Safe n Lock Halal Industrial Park di Siduarjo, dan KIH Bintan Inti Halal Hub di Kabupaten Bintan.
Selain itu, Indonesia kini telah memiliki pangsa pasar yang cukup besar jika dibandingkan dengan negara-negara dunia lain, yakni mencapai 13 persen dari total konsumsi makanan dan minuman halal dunia.
“Keempat, konsep ekonomi dan keuangan syariah bersifat inklusif. Diperuntukan bagi semua masyarakat Indonesia maupun global, bahkan telah menjadi lifestyle bagi pilihan kebutuhan hidup,” ujarnya.
- Baca Juga: Wapres Sebut Santri Mampu Bantu Kembangkan Ekonomi Syariah
- Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin Minta TNI-Polri Perkuat Sinergi dengan Pemda
Sementara itu, industri halal yang memiliki peran strategis untuk meningkatkan perekonomian nasional diharapkan mampu berkembang dengan lebih baik agar dapat merebut pangsa pasar global industri halal.
“Pemerintah akan terus melakukan terobosan dalam menunjang berkembangnya industri halal, diantaranya dengan mengeluarkan kebijakan dan program, seperti kodefikasi produk halal, sertifikasi halal, pemberian insentif untuk KIH, penyusunan masterplan industri halal, dukungan pembiayaan syariah, pembentukan ekosistem industri produk halal, peningkatan literasi dan inklusi digitalisasi usaha syariah, serta peningkatan kompetensi SDM berbasis ekonomi dan keuangan syariah,” kata Ma’ruf.
(Eka Cahyani)