Walisongo Keturunan Arab atau China?

Muslim tanah air lebih memahami Walisongo keturunan Arab. Namun sejarawan Prof. Slamet Muljana berpendapat Walisongo keturunan China.
Ilustrasi Islami (Foto: Pixabay)

Jakarta - Saat ini masyarakat Muslim di tanah air lebih memahami jika penyebar Islam khususnya di Pulau Jawa, Walisongo atau Sembilan Wali, adalah keturunan Arab. Namun seorang sejarawan, Prof. Slamet Muljana, memiliki pendapat kalau Walisongo keturunan China.

Dia menuangkan pendapat itu dalam bukunya yang terbit pada tahun 1968, "Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara". Karena menimbulkan polemik, Kejaksaan Agung melarang buku itu beredar. Pada tahun 2005, penerbit LKiS menerbitkan kembali, karena kajian dalam buku tersebut cukup menarik.

Dalam buku itu, Prof. Slamet menuliskan beberapa nama asli Walisongo yang berbau China, bukan Arab. Slamet menyatakan nama asli Sunan Ampel adalah Bong Swi Hoo. Ia menikah dengan Ni Gede Manila, seorang putri kapitan China di Manila. Mereka dikaruniai putra, Sunan Bonang. 

Prof. Slamet juga menelusuri satu-satunya sunan pribumi, yaitu Sunan Kalijaga. Menurutnya, Sunan yang nama aslinya Raden Said itu sebenarnya Gan Si Cang. Sedangkan Sunan Gunung Jati aslinya Toh A Bo, dan masih keturunan Kerajaan Demak. Selain itu, Sunan Kudus adalah Ja Tik Su.

Kurang Riset

Namun kesimpulan Prof. Slamet punya beberapa kelemahan sehingga rentan kritik. Sejarawan Lipi, Dr Asvi Warman Adam mengkritik analisa Prof. Slamet yang hanya mengambil dari  buku yang ditulis oleh MO Parlindungan, dan kurang melakukan riset mendalam, seperti membaca beberapa naskah di Kelenteng Sam Po Kong, Semarang.

Meskipun begitu, analisa Walisongo versi Prof. Slamet telah memperkaya khazanah kedatangan Islam ke Nusantra. Dan bisa menjadi pemikiran tentang besarnya pengaruh China terhadap kebudayaan kita. []

Baca juga:


Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.