Makassar - Kepala Dinas Kominfo Kota Makassar Ismail Haji Ali menanggapi rekaman suara yang diduga sekretaris Kecamatan Ujung Tanah, Andi Syaiful yang diduga menekan tenaga honorer untuk mendukung salah satu pasangan di Pemilihan Wali Kota Makassar 2020. Ismail menyebut rekaman yang beredar seperti rekayasa.
"Soal rekaman itu, suara bisa saja di sambung-sambung. Rekaman yang diduga Sekcam Ujung Tanah itu antara gambar dan suara tidak konek. Yang ditampilkan seperti rekayasa," ujar Ismali, Jumat, 6 November 2020.
Ismail mengatakan, soal rekaman itu pihaknya tidak ingin mengambil keputusan cepat apakah benar atau pun salah. Ia menyerahkan kasus persoalan rekaman suara ini ke institusi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Makassar.
Soal rekaman itu, suara bisa saja di sambung-sambung. Rekaman yang diduga Sekcam Ujung Tanah itu antara gambar dan suara tidak konek.
"Kami tidak mau mendahului, kami tunggu saja hasilnya. Karena (rekaman suara) itu seperti dikerjakan oleh orang profesional. Lebih baik ditangani oleh Bawaslu, ditunggu saja hasilnya," ujarnya.
Ismail menyatakan, di Dinas Kominfo sendiri untuk meneliti suara rekaman belum memiliki teknologi canggih seperti itu, namun dia menyebut sudah ada insitusi berwenang yang bisa melakukan itu.
Diketahui, rekaman suara yang tersebar di berbagai grup WhatsApp dan media sosial itu berdurasi 10 menit, 22 detik yang diduga direkam saat dilakukan rapat bersama Sekcam Ujung Tanah dan para pengawal honorer di lingkup Kecamatan Ujung Tanah. []