Vanuatu Singgung HAM di Papua, LIPI: Perlu Ada Tindak Lanjut

Pengamat politik LIPI, Wasisto Raharji Jati sarankan pemerintah Indonesia menindaklanjuti kritik PM Vanuatu Bob Loughman soal isu HAM di Papua.
Masyarakat Papua. (Foto: Tagar/Kodam XVII/Cenderawasih)

Jakarta - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharji Jati menyarankan agar pemerintah Indonesia menindaklanjuti kritik yang disampaikan Perdana Menteri Republik Vanuatu Bob Loughman di Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait pelanggaran HAM di Papua Barat.

"Saya pikir langkah tersebut perlu ada tindak lanjut bagi Indonesia untuk mendekati komunitas negara-negara Pasifik Selatan," ujar Wasisto dalam pesan singkatnya kepada Tagar, Senin, 28 September 2020.

Hal itu terjadi karena kemiripan ras orang Papua dengan orang-orang di Pasifik Selatan. Kondisi itu yang membuat negara itu bersolidaritas

Wasisto menyampaikan, negara-negara yang berada di dekat kawasan Pasifik Selatan seperti Vanuatu tersebut sangat peduli dengan permasalahan yang terjadi di Papua. Terlebih, kata dia, informasi yang didapat negara-negara itu selalu satu arah yakni dari kalangan separatis.

"Hal itu terjadi karena kemiripan ras orang Papua dengan orang-orang di Pasifik Selatan. Kondisi itu yang membuat negara itu bersolidaritas," ucapnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Republik Vanuatu Bob Loughman mendapat tamparan keras dari Diplomat perwakilan Indonesia, Silvany Austin Pasaribu di Sidang Majelis Umum ke-75 PBB.

Pasalnya, Bob Loughman mencoba menceramahi Indonesia soal pelanggaran HAM di Papua Barat. Dia beranggapan, komunitas internasional seakan tak peduli dengan persoalan tersebut.

Indonesia melalui Silvany kemudian memakai hak jawabnya untuk membungkam Vanuatu. Dia menilai, tudingan yang dilontarkan Vanuatu terhadap Indonesia terlalu berlebihan. Lantas, ia pun meminta negara itu terlebih dahulu memahami Piagam PBB sebelum berbicara mengenai isu HAM di Tanah Air.

"Saya bingung, bagaimana bisa sebuah negara berusaha mengajari negara lain, tapi tidak mengindahkan dan memahami keseluruhan prinsip fundamental Piagam PBB," kata, Silvany Pasaribu dalam pidatonya di akun Youtube PBB, Minggu, 27 September 2020. []

Berita terkait
Stafsus Jokowi Motivasi Mahasiswa Asal Papua di Sumbar
Staf khusus Presiden Joko Widodo, Billy Gracia Yoshaphat Mambrasar memotivasi mahasiswa asal Papua yang kuliah di Sumatera Barat.
KKB Teror Tembakan saat Wakapolda Papua Tinggalkan Intan Jaya
KKB meneror dengan tembakan saat Wakapolda Papua Brigjen Pol Matius Fakhiri tinggalkan Intan Jaya.
Saran Strategi LIPI untuk Giring Jadi Capres 2024
Peneliti bidang perkembangan politik nasional LIPI Aisyah Putri Budiarti memberikan kepada Giring Ganesha yang bakal nyapres 2024 mendatang.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.