Uu Ruzhanul Ulum: Hentikan Saling Serang di Media Sosial

'Sudah hentikan segera perselisihan. Lebih baik menggiring warga Jabar untuk memilih Jokowi-Ma’ruf Amin.' - Uu Ruzhanul Ulum
Anggota Dewan Pengarah TPD Jabar Jokowi-Ma'ruf Amin, Uu Ruzhanul Ulum (kiri) bersama calon presiden nomor urut 01 Jokowi saat kunjungan ke Jawa Barat. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung, (Tagar 29/12/2018) - Anggota Dewan Pengarah Tim Pemenangan Daerah (TPD) Jawa Barat, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Uu Ruzhanul Ulum meminta jajaran dalam TPD untuk berhenti saling serang dengan pendukung rival di media sosial. 

Fokus saja mensosialisasikan kelebihan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 pada masyarakat.

Uu mengatakan sahut-sahutan sindiran tak akan ada habisnya. Tidak produktif.

"Saya berharap kepada seluruh anggota TPD Jabar Jokowi-Ma’ruf Amin jangan terlena pada percekcokan di media sosial antara kelompok satu dengan kelompok lainnya. Mereka menyerang di media sosial, kita balas menyerang. Itu harus dihentikan," ujar Uu di Gedung Sate, Bandung, Jumat (28/12).

Ia mengatakan, saling serang di media sosial akan menghabiskan energi dan waktu. 

"Sudah hentikan segera perselisihan. Lebih baik menggiring warga Jabar untuk memilih Jokowi-Ma’ruf Amin. Ingat analogi balon. Kalau ada yang meniup, balon semakin besar, kalau tidak ada maka tetap kecil. Itu sama dalam politik, ada yang memicu ada yang menjawab," jelasnya.

Penjelasan Santun dan Rasional

Uu tidak bisa mengingkari, media sosial termasuk yang digunakan rival politik untuk melancarkan serangan hoaks, di antaranya selalu digaungkan Jokowi PKI, pro asing, mengkriminalisasi ulama.

Kepada masyarakat Jawa Barat yang terpapar hoaks itu, Uu meminta TPD memberikan penjelasan dengan santun dan rasional.

"Seperti hoaks Jokowi PKI. TPD harus meluruskan informasi sesat itu. Lihat sejarah, kapan Jokowi lahir dan dibubarkannya PKI, kan berbeda jadi bisa terbantahkan isu PKI itu," kata Uu.

Mengenai hoaks Jokowi pro asing, kata Uu, TPD harus meluruskannya dengan logika sederhana. Bahwa jumlah tenaga kerja Indonesia di luar negeri jauh lebih banyak dibanding tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia.

"Soal Pak Jokowi yang katanya mengkriminalisasi dan anti ulama. Itu tidak mungkin. Logikanya Jokowi memilih wakilnya dari kalangan ulama. Dan yang seperti ini baru dilakukan Jokowi. Banyak kebijakan yang pro terhadap ulama. Jadi, salah besar kalau dikatakan Jokowi anti ulama. Justru jokowi pro ulama dan santri," tutur Uu. []

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.