UGM Kirim Mahasiswa KKN ke Asmat Tangani KLB Gizi Buruk

Pengiriman mahasiswa ke Asmat dalam program KKN ini setelah merespon kajian Tim Disaster Response Unit (Deru) UGM.
Tim Disaster Response Unit (Deru) UGM mempresentasikan hasil pengamatan mereka di Asmat, Papua dan kemudian memberi rekomendasi agar mahasiswa UGM diberangkatkan ke sana untuk ikut membantu penaggulangan gizi buruk. (Foto: Ridwan Anshori)

Yogyakarta, (Tagar 5/2/2018) - Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta berencana mengirimkan mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke Kabupaten Asmat, Papua untuk ikut menangani gizi buruk. Rencananya mahasiswa KKN berangkat pada Maret atau April mendatang.

Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Pengabdian Masyarakat UGM Yogyakarta, Nanung Agus mengatakan, pengiriman mahasiswa ke Asmat dalam program KKN ini setelah merespon kajian Tim Disaster Response Unit (Deru) UGM.

"Tim Deru UGM menyimpulkan, KLB gizi buruk dan campak di Asmat membutuhkan penangganan komprehensif yang melibatkan semua displin ilmu. Itu yang melatarbelakangi UGM mengirimkan mahasiswa KKN di sana," kata Nangung di UGM Yogyakarta, Senin (5/2) kemarin.

Nanung mengatakan, mahasiswa KKN yang dikirim ke Papua berjumlah 20-30 orang. Mereka berasal dari berbagai disiplin ilmu seperti ilmu kesehatan, sosial budaya, pemberdayaan masyarakat, dan teknik.

"Teknis pemberangkatan KKN ke Asmat sepenuhnya ditanggung UGM dengan menggandeng pihak swasta. Pemberangkatan lewat Timika lalu ke Kabupaten Asmat," kata dia.

Ketua Tim Deru UGM Rachmawan Budiarto mengatakan, tim sudah berangkat pada 23-29 Januari lalu lalu. "Kami dapat menyimpulkan sejumlah penyebab adanya KLB di Asmat,' kata dia.

Menurut dia, beberapa penyebab adalah penanganan gizi buruk dan campak di Asmat terlambat karena infrastruktur. Perjalanan dari Timika ke Kabupaten Asmat harus menempuh perjalanan air selama 22 jam.

Penyebab lainnya, kata dia, tiga dari 23 distrik yakni Agats, Akat, dan Sawaerma kasus gizi buruk disebabkan rendahnya pemahaman masyarakat hidup sehat, kondisi lingkungan tempat tinggal yang tidak memadai, serta pola hidup masyarakat.

"PLN baru masuk di dua distrik dari 23 distrik. Pelayanan kesehatan hanya ada 16 puskesmas. Itu pun hanya lima puskesmas yang memiliki dokter," kata Rachmawan. (ans)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.