Tudingan Inggris Soal Kerja Paksa di Xinjiang Dibantah China

China akan bela diri terhadap tuntutan pemerintah Inggris agar perusahaan pastikan rantai pasokan bebas dari kerja paksa di Xinjiang
Suasana di luar Pusat Layanan Pelatihan Pendidikan Kejuruan Kota Artux di Taman Industri Kunshan di Artux di wilayah Xinjiang, China barat, 3 Desember 2018. (Foto: voaindonesia.com - AP Photo/Ng Han Guan, File)

Beijing – China mengatakan akan membela diri terhadap tuntutan pemerintah Inggris agar perusahaan-perusahaannya memastikan rantai pasokan mereka terbebas dari kerja paksa yang terjadi di wilayah Xinjiang, China Barat Laut, atau menghadapi hukuman denda. Hal ini dikemuakan ototoritas China pada Rabu, 13 Januari 2021.

Komentar itu muncul setelah Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, mengatakan para pejabat negara itu telah mengeluarkan panduan bagi perusahaan-perusahaan Inggris yang terkait dengan Xinjiang mengenai bagaimana melakukan pemeriksaan secara seksama.

Pemerintah Inggris bermaksud untuk mengevaluasi semua pengiriman barang dari China yang kemungkinan berkontribusi pada pelanggaran semacam itu di Xinjiang. Di wilayah itu, pemerintah China dituduh melakukan pelanggaran HAM yang meluas terhadap orang-orang Uighur dan kelompok-kelompok minoritas Muslim lainnya.

perempuan xinjiangIlustrasi: Seorang perempuan menggendong anak dan satu anak lain berjalan di depan barisan tentara China (Foto: dw.com/en)

Perusahaan-perusahaan China yang terkait dengan kerja paksa akan dilarang mengimpor barang-barang mereka ke Inggris.

China membantah tuduhan telah melakukan pelanggaran HAM dan dan kerja paksa. Negara itu mengatakan apa yang mereka lakukan di Xinjiang hanya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan kelompok-keompok minoritas dan membasmi radikalisme.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan bahwa China akan “mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela kepentingan dan martabat nasionalnya dan dengan tegas menjaga kepentingan kedaulatan, keamanan dan pembangunannya.''

“Masing-masing negara termasuk Inggris telah mendanai, mengarang, dan dengan sengaja menyebarkan kebohongan dan rumor untuk mencoreng dan mendiskreditkan China dengan dalih pelanggaran HAM,” kata Zhao kepada wartawan pada konferensi pers harian. “Ini sepenuhnya memperlihatkan kemunafikan dan niat jahat mereka untuk mengekang perkembangan dan kemajuan Xinjiang serta mencampuri urusan dalam negeri China,” katanya.

muslim chinaPekerja berjalan di dekat pagar pembatas dari suatu tempat yang secara resmi dikenal sebagai pusat pendidikan keterampilan kejuruan di Dabancheng di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, China, 4 September 2018. (Foto: voaindonesia.conm/Reuters)

Dalam pengumumannya, Raab mengatakan Inggris berusaha memastikan bahwa “tidak ada perusahaan yang mendapat untung dari kerja paksa di Xinjiang yang dapat berbisnis di Inggris, dan tidak ada bisnis di Inggris yang terlibat dalam rantai pasokan mereka.”

Ia mengatakan semakin banyak bukti tersedia yang mendukung klaim penahanan massal yang melanggar hukum di kamp-kamp di Xinjiang, kerja paksa yang meluas dan pemandulan paksa perempuan secara besar-besaran. Bukti-bukti itu termasuk sejumlah kesaksian langsung dan laporan-laporan dari kelompok-kelompok nirlaba,

China telah membantah melakukan pemenjaraan massal orang-orang Uighur, dengan mengatakan bahwa mereka hanya mengoperasikan kamp-kamp itu secara sukarela untuk program deradikalisasi dan pelatihan kerja. China mengatakan kebijakan-kebijakannya di wilayah yang luas dan kaya sumber daya alam itu telah mengakhiri kekerasan antipemerintah yang merenggut ribuan nyawa selama beberapa tahun terakhir (ab/uh)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Twitter Hapus Cuitan Klaim China Tentang Perempuan Xinjiang
Twitter hapus cuitan China tentang klaim bahwa perempuan Xinjiang bukan lagi mesin penghasil anak
Fitur Perangkat Lunak Pengenal Wajah Muslim Uighur
Alibaba dilaporkan memiliki fitur perangkat lunak pengenal wajah yang dirancang unit komputasi awan untuk identifikasi etnis Uighur
Paus Fransiskus Dikecam China Atas Komentar Muslim Uighur
China kritik Paus Fransiskus atas sebuah bagian dalam buku barunya yang menyebutkan penderitaan kelompok minoritas Muslim Uighur di China
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.