TGB: Jokowi Sangat Islami

TGB menyebutkan Jokowi sangat Islami dalam menjalankan amanah di pemerintahan
Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengunjungi pengungsian korban gempa bumi di Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin (30/7). Presiden Jokowi mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan untuk perbaikan Rp 50 juta per rumah korban gempa yang mengalami kerusakan. (Foto: Ant/Ahmad Subaidi)

Jakarta, (Tagar 7/2/2019) - Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat Islami dalam menjalankan amanah di pemerintahan.

Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat ini mengatakan Jokowi merupakan presiden yang paling sering berkunjung ke pesantren dibanding presiden lainnya. Presiden Jokowi juga terus mendukung pemberdayaan ekonomi di pesantren-pesantren.

Selain itu, kebijakan makro Presiden Jokowi yang ingin mengangkat rakyat kecil lebih sejahtera dengan memberikan dana desa triliunan rupiah juga menunjukkan keberpihakan kepada umat.

Sasaran peningkatan kesejahteraan secara umum juga dirasakan umat Islam yang saat ini juga merupakan mayoritas dalam hal kemiskinan. "Artinya keinginan untuk membalik piramida kemiskinan, di desa-desa, tanpa harus menyatakan saya mendukung Islam, ia telah melaksanakan kebijakan yang Islami. Jokowi menurut saya sangat Islami," kata TGB mengutip Kantor Berita Antara, Kamis (7/2).

Sementara dari sisi pribadi, menurut dia, Jokowi juga seorang muslim yang taat, yang terlahir sebagai orang muslim dan dilahirkan dari orang tua muslim. Jokowi juga memiliki guru-guru dalam menambah ilmu agama.

Namun sayangnya, menurut dia, ada persepsi yang salah terhadap Presiden Jokowi yang sengaja disebarkan ke kalangan masyarakat.

Ia mencontohkan, ketika Habib Rizieq terkena kasus hukum, Jokowi disalahkan dengan kriminalisasi ulama. Padahal dalam era pemerintahan sebelumnya Habib Rizieq juga tersangkut masalah hukum, namun tidak pernah dinyatakan kriminalisasi ulama. Begitu pula dengan informasi sesat yang menyatakan Jokowi nonmuslim, padahal faktanya tidak demikian.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, TGB juga meminta untuk menyudahi penyebaran hoaks dalam pemilihan presiden. Hoaks mengakibatkan semakin renggangnya rasa persaudaraan, memecah masyarakat yang dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Tuan Guru Bajang (TGB) mengaku sangat prihatin terhadap masifnya penyebaran konten hoaks pada Pemilu 2019 yang mendiskreditkan Jokowi. 

TGB menyebutkan, konten tersebar luas mulai dari selebaran di masjid, pamflet yang berisikan teks non fakta, hingga konten berita yang menyesatkan umat, yang terdapat di media sosial.

Salah satu yang ia persoalkan, tudingan dari masyarakat bahwa sosok Joko Widodo (Jokowi) tidak Islam. Menurutnya, tuduhan tersebut telah menistakan kehormatan figur Presiden beragama terbaik saat ini.

TGB mengaku pernah ke Solo, dan menemukan sejumlah fakta bahwa Jokowi terlahir sebagai Islam tulen dan turun-temurun dari keluarganya.

Hal itu dapat dilihat jelas dari lingkungan tempat ia tinggal saat ini. TGB menyayangkan bila masih ada saja pihak yang mengeratkan Jokowi sebagai komunis dan non muslim.

"Jokowi itu lahir dari orang tua muslim dan muslimah, kakek neneknya juga seperti itu. Rekam jejaknya di kampung halamannya itu terang benderang. Pengamalan keislaman-nya pun itu dapat dilacak dari persaksian banyak sekali tokoh-tokoh, bahkan guru-guru beliau yang masih hidup," kata TGB kepada Tagar News di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/2).

"Saya sempat berinteraksi dengan salah satu guru yang  mengajar di keluarga beliau dan semua kesaksian itu mengokohkan bahwa bapak Jokowi adalah seorang muslim," tegasnya. []


Berita terkait