Terang Itu Datang dari Sarulla

Dengan kemampuan produksi 330 Megawatt, dipastikan seluruh Sumatera Utara akan diterangi dan tak akan ada lagi mati lampu.
PLTP Sarulla (Foto: Sarulla Operations)

Tapanuli Utara, (Tagar 12/10/2017) – Masyarakat yang tinggal di Sumatera Utara pastinya sudah terbiasa merasakan padamnya listrik atau 'mati lampu' setiap hari. bahkan sudah menjadi kebiasaan dalam beberapa tahun terakhir.

Memang menjengkelkan. Tiap hari, mati lampu pasti terjadi. Dan sialnya, kejadian ini berlangsung tak pandang waktu. Pagi, siang, sore, atau malam, listrik padam pasti terjadi dalam kurun waktu tak terkira, baik waktu pemadaman mau pun lama pemadamannya.

Namun beberapa saat lagi, warga Sumatera Utara, khususnya Tapanuli Utara dan sekitarnya tak lagi didekap kegelapan akibat mati lampu. Harapan itu timbul seiring dengan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla. PLTP Sarulla merupakan pembangkit listrik panas bumi terbesar di dunia.

PLTP Sarulla terbagi menjadi tiga unit. Unit 1 telah beroperasi menghasilkan listrik sebesar 110 Mega Watt sejak 18 Maret 2017 lalu. Sarulla Unit 1 berada di Silangkitang, Tapanuli Utara, dan telah beroperasi Maret 2017 lalu.

Sarulla Unit 2 sudah mulai beroperasi pada Oktober 2017 dengan kapasitas produksi listrik sama, sebesar 110 Mega Watt. Unit 3 Sarulla ditargetkan beroperasi tujuh bulan dari sekarang atau sekitar Mei 2018.

Dengan kemampuan produksi 330 Megawatt, dipastikan seluruh Sumatera Utara akan diterangi dan tak akan ada lagi mati lampu.

PLTP Sarulla dibangun oleh konsorsium Inpex Geothermal Sarrula Ltd, Itochu Corporation, Kyushu Electric Power Co Inc yang berasal dari Jepang, PT Medco Power dari Indonesia, Ormat Technologies dari Amerika Serikat, dan Sarulla Operation Ltd.

"Keseluruhan kapasitas proyek pembangkit dari energi baru dan terbarukan ini ditargetkan mencapai 330 MW dan mampu melayani sekitar 2,1 juta rumah di Indonesia," demikian tertulis dalam siaran pers seperti dikutip Antara, Rabu (11/10).

PLTP Sarulla yang merupakan proyek pembangkit panas bumi kontrak tunggal terbesar di dunia telah dimulai konstruksinya pada 2014.

Produksi listrik dijual kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dengan jangka waktu 30 tahun.

Fazil Alfitri, Presiden Direktur Medco Energi Power mengatakan, pembangkit listrik yang menggunakan panas bumi sebagai ‘bahan bakarnya’ atau geothermal, saat ini baru Sarulla yang terbesar di dunia. Hal ini terkait dengan kandungan panas bumi yang tersimpan dari bekas Gunung Toba yang meletus jutaan tahun lalu, dan menyebabkan erupsi terbesar di sepanjang sejarah dunia dan hampir memusnahkan seluruh manusia dan hewan di muka bumi.

Diperkirakan kandungan panas bumi di sekitar eks Toba juga sangat besar, mengingat magma di Toba saat meletus jutaan tahun lalu sangat luar biasa.

Rida Mulyana, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM menjelaskan bahwa, potensi kandungan panas bumi di Sarulla sangat besar. Sarulla ini berada di sekitar kawasan Gunung Toba yang kini tinggal menyisakan kaldera berbentuk danau terbesar di dunia. Kandungan panas bumi dari eks Toba inilah yang sekarang, salah satunya dieksplorasi di Sarulla.

Dengan fakta-fakta yang ada, semestinya keberadaan PLTP Sarulla menjadikan daerah Tapanuli ke depan sebagai daerah maju, bahkan menjadi daerah emas atau andalan di Provinsi Sumatera Utara, baik dikarenakan sumber daya alamnya, daerah tujuan wisatanya, atau bahkan kemajuan industri dan teknologinya yang didukung dengan infrastruktur modern yang siap bertumbuhan setelah adanya pasokan listrik dari PLTP Sarulla.

Ke depan, orang Tapanuli yang ditemui akan berkata riang, aku dari Tapanuli, apa yang bisa kami bantu untuk daerah anda? (Fet/Rif/Ant)

Berita terkait
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan