Jakarta – Pentagon pada Rabu, 3 Februari 2022, mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengirim sekitar 2.000 tentara yang berpangkalan di Amerika ke Polandia dan Jerman, dan memindahkan 1.000 tentara dari Jerman ke Romania sebagai bukti komitmen Amerika kepada negara-negara sekutu di sisi timur NATO di tengah kekhawatiran akan terjadinya invasi Rusia ke Ukraina.
Juru Bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan pasukan AS yang segera dikerahkan itu dimaksudkan untuk sementara memperkuat posisi pertahanan AS dan sekutu dan tidak akan memasuki Ukraina.
Juru Bicara Departemen Pertahanan AS, John Kirby, berbicara kepada awak media di Washington pada 30 September 2021 (Foto: voaindonesia.com - AP/Susan Walsh)“Saya dan seluruh formasi kami di sini, kami hanya siap untuk pergi dan mendukung apa pun yang dibutuhkan bangsa ini. Dan apa pun yang terjadi kami lakukan, itulah yang akan kami lakukan," ujar Letnan Kolonel Brad Jordan, seorang perwira Angkatan Darat Amerika.
Pengerahan pasukan AS yang baru diumumkan itu sejalan dengan harapan berdasarkan upaya pemerintahan Biden untuk meyakinkan sekutu dan menunjukkan tekad Amerika tanpa merusak upaya untuk menemukan solusi diplomatik atas krisis Ukraina.
AS sudah memiliki beberapa ribu tentara di Polandia, dan Romania menjadi tempat sistem pertahanan rudal NATO yang dianggap Rusia sebagai ancaman bagi keamanannya.
Dari 2.000 tentara yang dikerahkan dari Fort Bragg, Carolina Utara, AS, sekitar 1.700 adalah anggota Brigade Infanteri Divisi Lintas Udara ke-82, yang akan dikirm ke Polandia. Selebihnya atau 300 tentara berasal dari Korps Lintas Udara ke-18 dan akan dikerahkan ke Jerman (lt/em)/voaindonesia.com. []
Militer Amerika Kirim Senjata untuk Ukraina
Militer Amerika Evakuasi Warga AS dari Afghanistan
Menghentikan Kebangkitan Ekstremisme di Kalangan Militer Amerika
Militer Amerika Serikat Bantu Ciptakan Makanan Favorit
