Tempat Penangkaran Penyu di Mataram yang Perlu Didatangi

Ini tempat penangkaran penyu di Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang perlu didatangi.
Penangkaran penyu di Mataram, Nusa Tenggara Barat. (Foto: Tagar/Harianto Nukman)

Mataram, (Tagar 28/10/2018) - Belum banyak orang yang terlalu meminati pelestarian hewan langka jenis penyu di Lombok. Beda halnya dengan kelompok pelestari penyu di pesisir pantai Mapak Indah.

Warga Mataram yang tinggal di pesisir pantai Mapak Indah mulai menyadari betapa pentingnya pelestarian penyu sebagai salah satu biota laut yang dilindungi secara hukum. Sejak lebih dari satu tahun yang lalu, warga di pesisir pantai Mapak Indah itu membentuk kelompok pelestarian penyu.

Berawal dari kepedulian H Awan (40) yang merasa prihatin terhadap keberlangsungan penyu yang sebelum kelompok ini terbentuk kerap mendapat perlakuan kurang  peduli dari warga yang tinggal di sekitar pesisir.

"Bukan hanya anak kecil, tapi lebih banyak dari luar warga sini yang kadang sengaja datang mengambil telur penyu itu untuk dijual. Dulu bukan hanya telurnya yang diambil, tapi induknya juga," tutur H Awan, Sabtu (20/10).

Sejak hampir dua tahun yang lalu H Awan berupaya menyadarkan masyarakat di sekitarnya agar ikut peduli terhadap kehidupan penyu, biota laut yang digolongkan sebagai salah satu hewan purba itu.

Sedikit demi sedikit warga di sekitar pesisir pun mulai peduli. Saban malam selama bulan Juni sampai Agustus, H Awan dengan hati yang sabar menunggu induk-induk penyu itu datang, menitipkan telurnya ke dalam kubangan pasir pantai.

PenyuAnak tukik di penangkaran Mapak Indah. (Foto: Tagar/Harianto Nukman)

Dari jam 9 malam hingga menjelang jam 6 pagi ia harus menahan kantuk. Sedikit saja lengah, telur-telur penyu itu bisa hilang dibawa pulang oleh orang yang senang memancing ikan di areal Pantai Mapak.

Jika H Awan sedang sakit atau berhalangan, dia pun menitip pesan kepada siapa saja yang menemukan telur tokik di sepanjang pantai itu agar dikabarkan kepadanya. Ia akan mengganti rugi bagi orang yang menemukan telur penyu itu seharga Rp 1.700 per butir.

Dia sadar, penyu tak boleh diperjual-belikan. Tapi uang ganti rugi itu harus ia berikan kepada siapa saja yang menemukan telur penyu di sana agar kelestariannya tetap terjaga.

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya disebutkan bahwa menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan penyu, diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau denda maksimal Rp 100 juta.

Untuk menjaga kelestarian penyu itu, H Awan membentuk kelompok pelestari yang melibatkan warga sekitar pesisir Mapak Indah. Biaya makanan dan pemeliharaannya dianggarkan dari hasil uang jasa parkir kendaraan wisatawan yang datang menikmati suasana keindahan matahari tenggelam di Pantai Mapak. Dia juga membuat kotak tempat donasi seikhlasnya kepada para wisatawan di sana.

Anak-anak tukik di kolam penangkaran penyu Pantai Mapak Indah diberi pakan 3 kali sehari. Pakan tukik dari ikan teri kecil dan sayuran hijau. Setiap dua hari air kolam penangkaran itu harus diganti dengan dua drum air laut yang baru agar oksigen tukik tetap segar dan terjaga.

PenyuH Awan menunjukkan anak tukik di penangkaran Mapak Indah. (Foto: Tagar/Harianto Nukman)

Sudirman (53), seorang nelayan yang juga anggota pelestari penyu di Mapak Indah berharap agar ada peraturan hukum yang dibuat oleh pemerintah daerah untuk melindungi penyu yang akan bertelur apabila musimnya tiba.

"Kalau bisa saat musim penyu bertelur, para pemancing ikan dilarang beraktivitas di sepanjang pantai ini supaya penyu itu tidak takut naik ke pantai," cetusnya.

Ada beberapa jenis penyu yang dipelihara di penangkaran kecil kelompok pelestari penyu Mapak Indah, seperti penyu hijau, lekang, sisik, dan pendok. Harapan kelompok pelestari penyu di Mapak Indah ini cukup sederhana, pemerintah setempat mau mengambil peran untuk ikut peduli terhadap upaya mereka.

"Saya sudah sering menyampaikan kepada pemerintah di sini agar mari sama-sama peduli. Potensi penangkaran penyu ini besar manfaatnya untuk dijadikan eduwisata. Tapi, ya, itu, belum terlalu mendapat respons," keluh H Awan.

Sejak beberapa bulan ini, ia berupaya mengajak kelompok mahasiswa, salah satunya dari kampus Universitas Mataram (Unram) untuk mau melakukan penelitian di penangakaran penyu Pantai Mapak Indah.

"Alhamdulilah, sudah ada mahasiswa jurusan Biologi dari Kampus Unram yang mau. Kami di sini belajar autodidak, tidak paham ilmunya. Hanya belajar dari pengalaman saja," ungkapnya.

Nah, bagi wisatawan yang datang ke Lombok, silakan mampir ke Pantai Mapak Indah. Lokasinya di Jalan Lingkar Selatan dr Soedjojono, Lingkungan Mapak Indah, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.