Taruna Tewas Korps Kedaerahan Akpol Dihapus

Menyusul insiden penganiayaan senior terhadap juniornya, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menegaskan, korps kedaerahan di Akpol Semarang akan ditiadakan.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin, dan Kepala BIN Jenderal Polisi Budi Gunawan. (Foto: Ant)

Semarang, (Tagar 22/5/2017) – Menyusul insiden penganiayaan senior terhadap juniornya di Akademi Kepolisian (Akpol) yang mengakibatkan tewasnya sang taruna junior, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menegaskan, korps kedaerahan di Akpol Semarang akan ditiadakan.

“Tidak ada korps daerah, yang ada korps Indonesia,” kata Wakapolri usai memberi kuliah umum di Akpol Semarang, Senin (22/5).

Ditegaskannya pula,  evaluasi menyeluruh akan dilakukan terhadap Akpol Semarang.

Sebelumnya, Gubernur Akpol Irjen Pol Anas Yusuf menyatakan akan melakukan evaluasi terhadap mekanisme pendidikan di Akpol tersebut. Salah satu yang menjadi perhatian utama dalam evaluasi tersebut, menurut dia, yakni kegiatan kumpul korps para taruna yang sesungguhnya bermanfaat untuk meningkatkan kebersamaan.

Sementara itu, penyidik Direktorat Reserse Krimimal Umum Polda Jawa Tengah menetapkan 14 tersangka penganiayaan hingga tewas terhadap taruna tingkat II Akpol Semarang bernama Brigadir Dua Mohammad Adam. Ke-14 tersangka adalah taruna tingkat III yang sekaligus senior korban. Para tersangka dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. (Rif/Ant)

Berita terkait
0
Ons Jabeur vs Elena Rybakina Bikin Sejarah di Final Tunggal Putri Wimbledon 2022
Petenis Tunisia, Ons Jabeur, unggulan ke-3 bertemu petenis Kazakhstan, Elena Rybakina, unggulan ke-17, catat sejarah di final Wimbledon 2022