Tanker Iran dan Panama Langgar Hak Lintas Perairan Indonesia

Kapal tanker Iran dan Panama langgar hak lintas dan lakukan pemindahan minyak ilegal di perairan Kalimantan, 24 Januari 2021
Kapal tanker berbendera Iran MT Horse diduga melakukan transfer minyak secara ilegal ke kapal tanker Panama MT Freya di perairan Kalimantan, 24 Januari 2021 (Foto: bbc.com/indonesia – BAKAMLA)

Jakarta – Penyidik Indonesia mengatakan dua kapal tanker, yaitu MT Horse berbendera Iran dan MT Freya berbendera Panama yang disita di perairan Kalimatan, 24 Januari 2021, melanggar hak lintas dan juga pemindahan minyak secara ilegal.

Menurut pejabat di Badan Keamanan Laut (Bakamla), Kolonel Wisnu Pramandita, dua kapal tersebut melanggar hak lintas transit pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), dan mematikan sistem identifikasi yaitu Automatic Identification System (AIS).

Dua kapal itu, MT Horse (Iran) dan MT Freya (Panama), masih menurut Wisnu, diduga melakukan pemindahan minyak seara ilegal dan melanggar melanggar UU No.17/2006 tentang kepabeanan dan UU No.22/2001 tentang Migas Ia juga mengatakan mereka menyembunyikan identitas kapal (nama kapal) ditutup dengan kain dan jaring serta tidak mengibarkan bendera kebangsaan dengan melanggar UU No.17/2008 tentang Pelayaran.

"MT Freya (Panama) melaksanakan oil spilling (menumpahkan minyak) dengan melanggar UNCLOS, Marpol 73/78, UU No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan PP No.21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Laut," ujarnya. Dalam waktu dekat, Bakamla akan menyerahkan berkas hasil investigasi ini kepada penyidik Bareskrim Polri.

1. Bakamla Pergoki Dua Kapal Tanker di Perairan Kalimantan

Wisnu mengatakan "calon tersangka adalah nakhoda dan hal itu sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia." Sebelumnya, Wisnu mengatakan penyelidikan atas kapal tanker Iran dan Panama juga "menunggu pemberkasan administrasi melalui jalur diplomatik oleh Kementrian Luar Negeri dua negara asal kapal tersebut selesai".

"Tim dari Kemenlu masih menyiapkan aspek teknis. Kami juga masih menunggu pemberkasan lainnya," kata Wisnu. Ia mengatakan "kapal itu diduga melakukan sejumlah pelanggaran" dan kapal memiliki dokumen masing-masing.

Petugas Bakamla memergoki kapal tanker berbendera Iran, MT Horse, dan kapal berbendera Panama, MT Freya, di perairan Kalimantan pada hari Minggu, 24 Januri 2021. Diduga kapal Iran memindahkan minyak secara ilegal ke kapal Panama.

Dua kapal tanker ini ditahan BAKAMLA sedangkan para awak kapal ditahan di atas kapal masing-masing. Kondisi kesehatan mereka akan dipantau dan akan menjalani tes swab Covid-19.

jumlah awakJumlah awak (ABK) di MT Horse Iran berjumlah 36 orang, sedangkan MT Freya Panama sebanyak 25 orang. Mereka ditahan di atas kapal (Foto: bbc.com/indonesia – BAKAMLA)

Jumlah awak (ABK) di MT Horse Iran berjumlah 36 orang, sedangkan MT Freya Panama sebanyak 25 orang. "Kita pastikan semua ABK tidak ada yang terpapar virus Covid-19," kata Wisnu.

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah, mengatakan pihaknya terus melakukan kontak dengan Bakamla. "Kemlu telah berkooordinasi dengan Bakamla (Badan Keamanan Laut) dan memperoleh informasi bahwa dua kapal Motor Tanker berbendera Iran (MT Horse) dan Panama (MT Freya) diduga melakukan pelanggaran hukum.

"Saat ini tengah dilakukan penyelidikan lebih lanjut guna memperoleh gambaran lebih lengkap atas pelanggaran yang dilakukan," kata Teuku Faizasyah, dalam pesan tertulis kepada BBC News Indonesia, Selasa, 26 Januari 2021.

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, menyampaikan permintaan kepada Indonesia dalam keterangan pers mingguan hari Senin, 25 Januari 2021, yang disiarkan oleh televisi.

Kapal tanker berbendera Iran dan Panama dilaporkan ditahan di perairan Indonesia pada Minggu, 24 Januari 2021. Penahanan kapal MT Horse berbendera Iran dan kapal MT Freya berbendera Panama dilaporkan terjadi atas "dugaan transfer minyak ilegal di perairan Indonesia".

3. Bagaimana Reaksi Iran Atas Penangkapan Kapal Tankernya?

Iran telah meminta pemerintah Indonesia untuk memberikan keterangan terkait penyitaan kapal tanker berbendera Iran di perairan Kalimantan. Permintaan ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, dalam keterangan pers mingguan hari Senin, 25 Januari 2021, yang disiarkan oleh televisi.

aparat keamananAparat keamanan Indonesia menyita juga kapal berbendera Panama, MT Freya, hari Minggu, 24 Januari 2021 (Foto: bbc.com/indonesia - Reuters).

Khatibzadeh mengatakan penyitaan itu terjadi karena "masalah teknis" dan ia sepertinya mengisyaratkan bahwa insiden ini "biasa terjadi di sektor pengiriman oleh kapal".

"Otoritas Pelabuhan kami dan perusahaan pemilik kapal sedang mencari penyebab masalah dan menyelesaikannya," kata Khatibzadeh dalam konferensi pers mingguan yang disiarkan televisi, seperti dilaporkan kantor berita Reuters.

Juru bicara petugas penjaga pantai di Indonesia, Wisnu Pramandita, mengatakan kapal tanker yang disita di perairan lepas Kalimantan akan dikawal ke Pulau Batam di Provinsi Kepulauan Riau untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Kapal tanker, pertama kali terdeteksi pada pukul 5.30 waktu setempat, 24 Januari 2021, menyembunyikan identitas mereka dengan tidak menunjukkan bendera nasional mereka, mematikan sistem identifikasi otomatis dan tidak menanggapi panggilan radio," kata Wisnu dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, 24 Januari 2021.

kemenlu iranKemenlu Iran telah meminta Indonesia memberikan rincian atas penyitaan kapal tanker MT Horse mereka di perairan Kalimantan, 24 Januari 2021 (Foto: bbc.com/indonesia - Reuters).

Wisnu mengatakan kepada Reuters pada hari Senin (25/01) bahwa kapal itu "tertangkap basah" mentransfer minyak dari MT Horse ke MT Freya dan terlihat ada tumpahan minyak di sekitar kapal tanker penerima.

3. Awak Kapal Ditahan

Wisnu menambahkan bahwa 61 awak kapal tersebut adalah warga negara Iran dan China yang telah ditahan. Organisasi Maritim Internasional mengharuskan kapal menggunakan transponder untuk keselamatan dan transparansi.

Kru bisa mematikan perangkat jika ada bahaya pembajakan atau bahaya serupa.

Tetapi transponder sering kali dimatikan untuk menyembunyikan lokasi kapal selama aktivitas terlarang.

pada tahunPada tahun 2018, mantan Presiden Donald Trump menarik Washington keluar dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dan menerapkan kembali sanksi yang bertujuan untuk mengurangi ekspor minyak Teheran menjadi nol (Foto: bbc.com/indonesia - AFP).

Kedua supertanker itu, masing-masing mampu membawa dua juta barel minyak dan terakhir terlihat awal bulan ini di lepas pantai Singapura, sebagaimana ditunjukan data Refinitiv Eikon.

Very Large Crude Carrier (VLCC) MT Horse, milik National Iranian Tanker Company (NITC), hampir terisi penuh dengan minyak sementara VLCC MT Freya, yang dikelola oleh Shanghai Future Ship Management Co, kosong, kata data itu.

4. NITC Belum Bisa Dihubungi untuk Dimintai Komentar

Pencarian oleh Reuters pada direktori perusahaan China menunjukkan bahwa alamat kantor terdaftar Shanghai Future Ship Management Co berada di bawah perusahaan lain bernama Shanghai Chengda Ship Management. Perusahaan itu juga belum memberikan keterangan terkait insiden ini.

Iran dituduh menyembunyikan destinasi penjualan minyaknya dengan menonaktifkan sistem pelacakan pada kapal tankernya, sehingga sulit untuk menilai berapa banyak ekspor minyak mentah yang dilakukan Teheran, sementara negara itu berusaha untuk melawan sanksi AS.

Pada tahun 2018, mantan Presiden Donald Trump menarik Washington dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dan menerapkan kembali sanksi yang bertujuan untuk mengurangi ekspor minyak Teheran menjadi nol.

Iran mengirim kapal MT Horse ke Venezuela tahun 2020 lalu untuk mengirimkan 2,1 juta barel kondensat Iran (bbc.com/indonesia). []

Berita terkait
Indonesia Dalami Pelanggaran Pidana Tanker Iran dan Panama
Otoritas Indonesia dalami pelanggaran pidana kapal tanker Iran dan Panama yang lakukan aktivitas ilegal di perairan Kalimantan
Indonesia Selidiki Transfer Minyak Ilegal Kapal Tanker Iran
Indonesia sedang menyelidiki keberadaan kapal tanker Iran yang dituduh melakukan transfer minyak ilegal di perairan Kalimantan
Iran Minta Penjelasan Indonesia Soal Penahanan Kapal Tanker
Iran minta Indonesia jelaskan alasan penahanan kapal tanker yang dituduh melakukan transfer minyak ilegal di perairan Kalimantan
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia