TAGAR.id, Jakarta - Menteri Pendidikan Tinggi Taliban yang berkuasa di Afghanistan telah melarang perempuan kuliah di Afghanistan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Keputusan ini dibuat ketika mahasiswa universitas sedang menjalankan ujian akhir semester.
Seorang ibu yang meminta agar namanya tidak disebutkan mengatakan anak perempuannya yang sedang kuliah menangis ketika mendengar kabar ini.
"Ini adalah rasa sakit yang bukan hanya saya …. dan ibu (lain) rasakan dan tidak bisa dijelaskan. Kami semua merasakannya dan khawatir akan masa depan anak," ujarnya.
Ini merupakan keputusan kesekian yang membatasi hak dan kebebasan perempuan di sana (Afghanistan-Red.).
Meski awalnya berjanji untuk menerapkan aturan moderat ketika mengambil alih Afghanistan tahun lalu, Taliban justru menerapkan tafsiran Hukum Islam dengan gamblang.
Perempuan telah dilarang untuk bekerja dan diperintahkan untuk mengenakan pakaian yang menutupi kepala hingga ujung kaki di tempat umum, sementara siswi SMP dan SMA dilarang untuk bersekolah. (abc.net.au/indonesian). []