Takut Harga Tanah Melambung, Jokowi Tak Mau Sebut Tiga Provinsi Calon Ibukota RI

Presiden mengatakan ada tiga tempat atau tiga provinsi yang masuk dalam kajian Bappenas namun Presiden tidak akan membuka nama-nama tempat tersebut saat ini.
Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (ketiga kanan), dan Bupati Maros Hatta Rahman (kiri) berbincang sebelum meresmikan Pasar Rakyat Maros Baru di Pallantikang, Maros Baru, Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7). Pasar tradisional yang dibangun di atas lahan seluas dua hektare tersebut menggunakan anggaran APBD sebesar Rp7 miliar yang bisa menampung 300 pedagang dan diharapakan mampu memberdayakan masyarakat di sekitar pasar. (Foto: Ant/Dewi Fajriani)

Balikpapan, (Tagar 13/7/2017) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menawarkan kepada Presiden Joko Widodo agar Kaltim dapat diusulkan sebagai pusat pemerintahan atau ibu kota Indonesia.

"Kami mengajukan usul agar pusat pemerintahan, ibu kota negara pindah ke Kalimantan Timur," kata Awang, saat bertemu dengan Presiden Jokowi di Balikpapan, Kamis (13/7).

Namun Presiden Jokowi tidak mau menyinggung soal pemindahan ibu kota karena hal itu masih dalam kajian Bappenas.

"Mengenai ibu kota saya tidak mau singgung itu dulu karena masih dalam kajian Bappenas," katanya.

Presiden mengatakan ada tiga tempat atau tiga provinsi yang masuk dalam kajian Bappenas namun Presiden tidak akan membuka nama-nama tempat tersebut saat ini.

"Nanti semua orang beli tanah di sana, enggak jadi pindah nanti. Harga tanah melambung," katanya.

Hal yang pasti soal pemindahan ibu kota, Presiden menegaskan, semua akan dikalkulasi secara detail termasuk dari sisi kebencanaan, keekonomian, dan infrastruktur. (Fet/Ant)

Berita terkait
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan