Jakarta, (Tagar 7/3/2018) - Jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019, berbagai wacana muncul. Tak ingin ada calon tunggal untuk calon presiden, sejumlah parpol pun berwacana membentuk poros baru.
PAN, yang kini merupakan partai koalisi pemerintah pun, mulai mencari peluang di Pilpres 2019. Belum menentukan akan tetap bergabung di koalisi pemerintahan atau membentuk poros baru, Ketua Umum Zulkifli Hasan menyebut semuanya masih dalam tahap penjajakan.
“Ya kan tadi saya bilang, masih ada peluang. Ada poros tiga, ada poros dua, ada poros satu juga. Masih semua terbuka. Kan baru penjajakan-penjajakan. Saya kira belum ada kesimpulan, satu dua atau tiga,” ungkapnya di Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (7/3).
Jika pun akan mencetuskan calon alternatif dengan poros baru, menurut Zulhasan, PAN masih terkendala dengan Presidential Threshold (PT) 20 persen. Karena artinya PAN harus berkoalisi dengan partai lain dan menentukan calonnya bersama-sama.
“Ya masing-masing parpol kan syaratnya 20 persen. Ngga mungkin ngga koalisi kan? Jadi mesti ketemu. PAN masih 20 persen kurang sedikit, tidak bisa sendiri. Pasti koalisi ngusung bersama-sama,” terangnya.
Pertemuan dengan sesama Ketua Umum Partai seperti Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, menurutnya hanya silaturahmi biasa saja. Begitu pun pembicaraan dengan Demokrat dan PKB.
“Menjurus belum, tapi silaturahmi sudah,” jelas Zulhasan.
“Ya kalau silaturahmi kan biasa, apalagi menjelang tahun politik. Jadi ini saya kira bulan-bulam penjajakan, bagaimana rancangan untuk Indonesia kedepan,” tandas Ketua MPR ini. (nhn)