Taipei – Pasar tradisional dan pasar bunga di Taiwan diuntungkan oleh pandemi virus corona (Covid-19) karena masyarakat negara pulau itu tidak bepergian ke luar negeri. Bisnis selama Tahun Baru Imlek 2021 meningkat dibanding periode yang sama tahun 2020 lalu.
Para pengunjung, semuanya memakai masker sebagai protokol kesehatan yang diberlakukan pihak berwenang untuk mencegah penyebaran virus, berbondong-bondong ke pasar-pasar tradisional.
Mereka kesempatan membeli terakhir pada malam Tahun Baru Imlek untuk menyiapkan makan malam akhir tahun yang dibagikan bersama teman dan keluarga.
Seorang penjual sosis, yang hanya diidentifikasi dengan nama belakangnya Tsai, melihat lebih banyak pelanggan tahun ini daripada tahun lalu.
Taiwan dipuji karena upayanya yang cepat dan berkelanjutan untuk menahan penademi Covid-19, dengan hanya sembilan kematian dan lebih dari 900 infeksi yang dikonfirmasi. Data ini berdasarkan penghitungan angka-angka yang dikumpulkan oleh otoritas medis.
Ucapan Tahun Baru yang ditulis di kertas-kertas merah juga banyak dicari selama periode ini. Untaian itu berupa puisi pendek atau kaligrafi mandarin yang bermakna positif.
Chen, seorang petani yang berkunjung ke pasar tradisional menyatakan meskipun banyak orang di pasar, jika mereka mengenakan masker dan mencuci tangan, maka tidak perlu terlalu khawatir dengan pandemi tersebut.
Bunga-bunga dan sejumlah tanaman juga digemari karena kebiasaan mendekorasi rumah warga dan menjadi bagian dari perayaan untuk menyambut Tahun Baru Imlek.
Chen Mei-man, seorang pemilik toko bunga menyatakan selama periode Tahun Baru itu masyarakat cenderung membeli tanaman berwarna-warni seperti bromeliad yang melambangkan kemakmuran.
Liburan Tahun Baru Imlek di Taiwan tahun ini dimulai pada 10 Februari dan berlangsung hingga 16 Februari 2021 (mg/jm)/voaindonesia.com. []