Survei Zipmex: Jutaan Orang Sudah Investasi Kripto di Indonesia

Zipmex dalam laporan survei terbarunya bersama dengan firma riset pasar Jakpat, mengonfirmasi bahwa tren aset kripto menjadi daya tarik.
Nasib investasi aset kripto ketika pemiliknya wafat (Foto: Tagar/Pixabay/Kevin92)

Jakarta - Zipmex dalam laporan survei terbarunya bersama dengan firma riset pasar Jakpat, mengonfirmasi bahwa tren aset kripto menjadi daya tarik global termasuk di Indonesia. 

Sebanyak 11,69 persen aset kripto berada di antara lima teratas yang paling banyak digunakan di pasar, bersama dengan emas (25,51%), reksadana (14,75%), deposito berjangka (13,57%), dan properti (11,64%).

Survei tersebut disebarkan kepada lebih dari seribu orang yang berusia 25-40 di 33 provinsi di Indonesia. Siska Lestari, Head of Growth Zipmex Indonesia mengatakan, survei juga menunjukkan bahwa 62,83% tertarik untuk berinvestasi di aset kripto dalam tiga bulan ke depan.

Tingginya persentase responden yang tertarik pada investasi aset kripto selaras dengan profil risiko responden di mana 88,88% dari responden memilih antara investasi risiko rendah (42,44%) atau risiko sedang (46,44%) dibandingkan investasi risiko tinggi (11,12%).

“Jutaan orang Indonesia telah berinvestasi di aset kripto dan kami berharap untuk melihat lebih banyak orang Indonesia di masa depan yang berinvestasi di aset kripto,” kata Siskan dalam pernyataannya pada Kamis, 10 Maret 2022.

Dia menjelaskan, sebanyak 87,85% responden yang berpartisipasi di survei merupakan investor, dengan 31,8% memiliki satu instrumen, sedangkan 45,85% memiliki banyak instrumen investasi. Dalam hal kripto, ada tiga alasan utama mengapa mereka belum berinvestasi di aset kripto, yakni, mereka menganggap bahwa masih kurangnya informasi terkait kripto (45,31%), tidak mengetahui mulai dari mana (17,46%), dan terlalu berisiko (15,53%).

Dari sisi gender, survei melaporkan bahwa persentase pemilik aset kripto laki-laki (29,78%) lebih tinggi dibandingkan pemilik aset kripto perempuan (16,60%). Persentase responden laki-laki yang tertarik untuk investasi di aset kripto dalam tiga bulan ke depan juga lebih tinggi (71,20%) dibandingkan responden perempuan (54,63%).

Ketika data tersebut dipecah menjadi kelompok umur, persentase kepemilikan aset kripto berada dalam kelompok usia 31-35 (25,74%), diikuti oleh 25-30 (23,38%), dengan 36-40 (17,47%) di posisi terendah.

Meskipun persentase kepemilikannya rendah, sejumlah 66,27% dari kelompok usia 36-40 dilaporkan memiliki minat untuk berinvestasi di aset kripto selama tiga bulan ke depan, sementara 67% dari kelompok usia 31-35 dan 59,53% dari kelompok usia 25-30 melaporkan selera yang sama untuk investasi aset kripto.

Selain itu, data tersebut juga menyebutkan bahwa lebih dari 60% responden tertarik untuk berinvestasi di aset kripto dan akan mengambil kesempatan untuk mulai berinvestasi di dalamnya, dalam tiga bulan ke depan.

Meskipun minat telah muncul, laporan ini juga mengatakan bahwa lebih dari 50% responden mengakui bahwa mereka juga kurang memiliki pengetahuan dan wawasan yang memadai tentang hal itu.

Menurut Siska, kesalahpahaman terbesar tentang kripto di Indonesia adalah karena keterkaitannya yang kuat dengan volatilitas nilai jangka pendek dan perubahan cepat di pasar kripto yang terjadi dalam 24/7, tidak seperti pasar saham Indonesia. Jika dilihat dari perspektif ini, ia memahami bahwa berinvestasi di kripto dapat dianggap sebagai aktivitas yang sangat berisiko, menakutkan, dan mengintimidasi.

Namun, dalam kampanye Zipmex berikutnya yang akan segera diluncurkan, Siska berujar pihaknya akan mencoba mematahkan ketidakpercayaan ini dengan menjelaskan lebih banyak wawasan tentang aset kripto, sebagai instrumen investasi yang akuntabel dan layak dipercaya.

“Kami berharap kampanye ini juga akan menjadi cara yang baik untuk memberikan edukasi yang layak, dengan cara yang lebih mudah dipahami, mudah dicerna, dan lebih dekat dengan kehidupan kita sehari-hari,” imbuhnya.

Siska juga ingin memaparkan bahwa berinvestasi pada aset kripto dalam jangka waktu yang lama bisa memberikan peluang, mengingat aset kripto telah mengalami pertumbuhan kolektif yang kuat dan stabil selama beberapa tahun terakhir.

Hal ini tercermin dari pertumbuhan kapitalisasi pasar global aset kripto yang mencapai lebih dari sepuluh kali lipat dari sekitar US$ 150 miliar menjadi lebih dari US$ 1,7 triliun selama beberapa tahun terakhir saja.

“Melihat tren global dan lokal, kami percaya bahwa akan ada jutaan investor kripto baru yang akan mengambil bagian dalam revolusi keuangan di Indonesia ini dalam waktu dekat. Dan Zipmex memiliki berbagai produk dan layanan luar biasa yang dapat membantu mereka memulai,” tutupnya.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Danny Taniwan Ingatkan Investor Berhati-hati Investasi Kripto
Co-Founder Crypto Watch Danny Taniwan mengatakan jika banyak orang yang menjadi kaya dari kripto dan sebaliknya, banyak juga yang rugi besar.
Edward Guustaaf: Kripto Memberikan Efek Ekonomi Baru
Pakar Kripto dan Blockchain Edward Guustaf mengatakan bahwa ke depannya aset digital ini dapat memberikan efek ekonomi baru bagi Indonesia.
Bappebti tak Izinkan ASIX Token Kripto Milik Anang Hermansyah Diperdagangkan
Token ASIX dilarang untuk diperdagangkan karena tidak termasuk dalam 229 aset kripto yang boleh diperdagangkan di Indonesia.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja