Survei IDM: Publik Percaya Kinerja Polri Bongkar Kasus Kematian Brigadir J

Survei oleh Indonesia Development Monitoring ini dilakukan pada 16-22 Juli 2022 yang melibatkan 1850 berusia minimal 19 tahun di 34 provinsi.
Kapolri Jenderal (Pol.) Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Tagar/Ist)

TAGAR.id Jakarta - Kasus tewasnya brigadir J di Rumah Dinas Kadiv Propam Irjen Ferdi Sambo sangatlah menarik perhatian publik hingga Suara serak Presiden Joko Widodo menjadi perbincangan di media sosial.

Hal itu terjadi saat Presiden Jokowi memerintahkan Polri mengusut tuntas kematian ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Menanggapi hasil survei Indonesia Development Monitoring tentang Hasil Jajak Pendapat Publik Tentang Kinerja Polri Dalam Membongkar Kasus Tewasnya Brigadir J di Rumah Dinas Kadiv Propam Irjen Ferdi Sambo.

Pakar komunikasi dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai bahwa hasil survei Indonesia Development Monitoring (IDM) sangat tepat terkait pengungkapan kasus tewasnya Brigadir J di Rumah Dinas Kadiv Propam Irjen Ferdi Sambo.

‌Emrus mengatakan, bahwa Polri telah bekerja secara profesional dalam mengusut kasus tewasnya Brigadir J di Rumah Dinas Kadiv Propam Irjen Ferdi Sambo.

"Saya kira hasil survei IDM sudah tepat, karena Polri telah menunjukkan kinerja yang profesional dalam membongkar kasus tewasnya brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdi Sambo, " kata Emrus kepada awak media, Senin, 25 Juli 2022.

Namun saat ditanyakan apakah penegakan hukum yang dijalankan kepolisian dalam kasus tewasnya brigadir J sudah berlandaskan prinsip berkeadilan?, Emrus menyebutkan bahwa Polri telah berkerja secara adil dalam membongkar kasus tewasnya brigadir J.

"Polri telah transparan dan bekerja adil sesuai dengan tanggung jawabnya," ujarnya.

Selain itu, kata dia, hasil survei IDM membuktikan masyarakat masih mempercayai institusi polri dalam mengungkap kasus tewasnya Brigadir J.

"Survei IDM bukti bahwa masyarakat masih percaya dalam membongkar kasus tewasnya Brigadir J," ucapnya.

Menurut dia, sangat tepat tepat tuntaskan kasus J dengan pembuktian ilmiah atauTEPAT tuntaskan kasus Scientific Crime Investigation (SCI), hanya SCI yang dapat dipertanggungjawabkan scara ilmiah. Hasil SCI bisa digugurkan hanya dengan kajian ilmiah yang lebih valid. Karena itu, SCI mampu jawab asumsi subyektif multi tafsir.

Sementara itu, Guru Besar Ilmu hukum di Fakultas hukum Universitas Al-Azhar, Prof. Dr. Suparji Ahmad, SH., MH mengatakan, bahwa hasil survei IDM menjadi refrensi polri dalam membongkar kasus tewasnya Brigadir J dengan transparan,." Karena polri telah mendapat dukungan dari masyarakat," kata Suparji kepada awak media, Senin (25/7/2022).

Tak hanya itu, survei IDM membuktikan kepercayaan masyarakat kepada polri ,hal ini sebagai langkah polri menunjukkan kinerja yang baik dalam mengungkap kasus kematian brigadir J dihadapan publik.

Dia menilai bahwa hasil survei IDM akan menambah nilai lebih bagi polri. Selain itu, Polri jangan sampai terpengaruh dengan opini publik yang berkembang, tetap fokus untuk membongkar kasus tersebut secara profesional.

"Kasus ini adalah ujian instisusi Polri di mata publik, maka kita harus dukung polri dalam membongkar kasus ini, " paparnya.


Hasil Survei Jejak pendapat Indonesia Development Monitoring (IDM)

Hal itu terjadi saat Jokowi memerintahkan Polri mengusut tuntas kematian ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Direktur Eksekutive Indonesia Development Monitoring Fahmi Hafel mengatakan IDM telah melakukan hasil jajak pendapat publik diantaranya. Saat ditanyakan pada 1850 responden terpilih apakah tahu tentang peristiwa tewasnya Brigadir J di rumah kediaman Kadiv Propam Irjen Ferdi Sambo.

"Maka hasil survei menunjukan sebanyak 87,3 persen publik mengetahui tentang peristiwa tersebut Dari media mainstre am maupun media sosial ,sebanyak 12,7 persen tidak tahu," kata Fahmi dalam keterangannya,Senin (25/7/2022).

Fahmi menjelaskan, dengan pertanyaan kepada 1850 responden , ditanyakan apakah Polri sebagai institusi penegak hukum sudah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai visi Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi, Berkeadilan) dalam kasus tewasnya brigadir J di kediaman Kadiv Propam Irjen Ferdi Sambo.

"Hasil temuan survei yang menyatakan Ya, sudah sesuai visi Presisi sebanyak 81,2 persen dan,yang menyatakan belum atau tidak sesuai visi presisi Polri sebanyak 14,4 persen sedangkan yang tidak tahu 4,4 persen," jelasnya.

Sejauh ini apakah penegakan hukum yang dijalankan kepolisian dalam kasus tewasnya brigadir J sudah berlandaskan prinsip berkeadilan?

Hasil temuan survei yang menyatakan dan menilai Sangat berkeadilan (adil merata, tidak pandang bulu) 80,4 persen Dan yang menyatakan Belum berkeadilan sebanyak 12,7 persen Sedangkan Tidak tahu 6,9 persen

Sementara itu, kata dia, hasil temuan survei sebanyak 90,7 persen responden mendukung langkah Kapolri Dan sudah presisi untuk menonaktifkan Kadiv Propam,Karopaminal dan Kapolres Jakarta Selatan sedangkan sebanyak 3,4 persen tidak mendukung dan tidak presisi ,sebanyak 5,9 tidak tahu

Terkait keyakinan publik terhadap kinerja Polri dalam pengusutan kasus brigadir J dalam temuan survei Dengan pertanyaan kepada 1850 responden ditanyakan Yakin atau tidak yakin Anda jika Polri mampu mengungkap kasus tewasnya brigadir J sesuai perintah Presiden Jokowi yang meminta Polri mengusut tuntas dan transparan kasus tersebut.

Yang menyatakan Sangat yakin 30,1 persen dan yang menyata Yakin 52,1% sedangkan yang menyatakan Tidak yakin 10,8 persen dan Sangat tidak yakin 3,7%.Sedangkan yang Tidak tahu 3,3%

Menurut dia, soal hasil survei terkait baik atau burukkah penilaian terhadap sejumlah aspek yang berkaitan dengan penanganan tewasnya brigadir J oleh Polri dari tiga aspek yaitu efektivitas penanganan kasus ini Dari durasi Waktu penanganannya sebanyak 78,3 persen menyatakan Polri efektif dalam menangani kasus tewas brigadir J dan yang menyatakan dari aspek transparan [update proses berjalan ) dalam penanganan kasus brigadir J sebanyak 89,9 persen ,sedangkan yang menyatakan Akuntabel [kejelasan informasi dan dapat dipertanggungjawabkan dalam penanganan kasus brigadir J sebanyak 92,20 persen

Survei oleh Indonesia Development Monitoring ini dilakukan pada 16-22 Juli 2022 yang melibatkan 1850 berusia minimal 19 tahun di 34 provinsi. Sampel ditentukan secara acak dari responden sesuai proporsi jumlah penduduk di 34 provinsi.

Tingkat kepercayaan survei 95 persen , margin of error +- 2,28 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pencuplikan sampel dimungkinkan terjadi.[]

Berita terkait
Isi Pembicaraan Brigadir J dan Kekasih 17 Menit Sebelum Kematiannya
Apa yang dibicarakan Brigadir J dan Vera Simanjuntak kekasihnya, 17 menit sebelum kematiannya di rumah Irjen Ferdy Sambo Jumat 8 Juli 2022.
Ini Satu di Antara yang Membuat Keluarga Yakin Brigadir J Dibunuh secara Terencana
Ini satu di antara yang membuat keluarga yakin Brigadir J dibunuh secara terencana, bukan tewas karena ditembak Bharada E seperti kata polisi.
Keluarga Brigadir J Sebut Prarekonstruksi Bermasalah karena Berangkatnya Sudah Salah
Keluarga Brigadir J menyebut prarekonstruksi yang dilakukan Polda Metro Jaya bermasalah karena berangkatnya sudah salah. Apa maksudnya.
0
Survei IDM: Publik Percaya Kinerja Polri Bongkar Kasus Kematian Brigadir J
Survei oleh Indonesia Development Monitoring ini dilakukan pada 16-22 Juli 2022 yang melibatkan 1850 berusia minimal 19 tahun di 34 provinsi.