Subangkit Akui Miliki Dua Pekerjaan Berat di Sriwijaya FC

Subangkit akui miliki dua pekerjaan berat di Sriwijaya FC karena 70 persen pemain merupakan pemain lapis kedua.
Sejumlah oknum suporter Sriwijaya FC melemparkan kursi pada pertandingan Gojek Liga 1 antara tuan rumah Sriwijaya FC melawan Arema FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (21/7/2018). Ratusan kursi di tribun utara dan selatan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) yang akan digunakan untuk penyelenggaraan cabor sepak bola wanita Asian Games 2018 tersbut, rusak oleh oknum suporter. (Foto: Ant/Nova Wahyudi)

Palembang, (Tagar 7/8/2018) - Setelah resmi mengambil alih posisi Rahmad Darmawan, Pelatih Sriwijaya FC Subangkit mengatakan dirinya memiliki dua 'pekerjaan rumah' yang terbilang cukup berat.

Subangkit mengatakan, dua pekerjaan rumah itu, yakni membangkitkan kepercayaan diri pemain serta membangun chemistry antarpemain. Menurutnya, hal ini menjadi tidak mudah karena sekitar 70 persen pemain yang tersisa merupakan pemain lapis kedua, dan adanya tambahan pemain baru.

"Bisa dikatakan 70 persen pemain yang saya pilih untuk masuk daftar pemain inti itu, adalah pemain yang biasa duduk di bangku cadangan sejak kompetisi Liga 1 dimulai. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya, bagaimana membangkitkan kepercayaan diri dari pemain," kata Subangkit dihubungi dari Palembang, Selasa (7/8).

Menurut pelatih yang sebelumnya sudah pernah melatih Sriwijaya FC ini, solusinya dengan memberikan kesempatan pemain lapis kedua ini untuk turun di pertandingan.

"Intinya, mereka harus terus diberikan kesempatan pegang bola. Nanti terbiasa sendiri. Bukannya mereka tidak mampu, tapi perlu dibuat terbiasa dengan tekanan pertandingan, karena latihan dan bertanding itu jauh berbeda," kata dia.

Selain itu, yang juga menjadi pekerjaan rumah Subangkit yakni menumbuhkan chemistry antarpemain yakni munculnya rasa saling percaya di antara pemain dan saling memahami kebiasaan dan kesukaan dari tandemnya.

"Ini jelas perlu waktu. Apalagi, Sriwijaya ada datangkan pemain baru, seperti Goran Ganchev dan Alan Henrique. Meski tahu proses ini butuh waktu tapi saya berharap bisa berlangsung cepat," kata dia.

Terlepas dari persoalan ini, Subangkit berani menggaransi, setidaknya Laskar Wong Kito dapat tampil lebih baik setelah Asian Games karena kompetisi akan diliburkan sementara waktu.

Bagi Subangkit, capaian yang diraih saat ini sudah terbilang bagus karena di masa transisi setelah ditinggal delapan pemain sekaligus mampu memetik kemenangan di laga usiran di Padang yakni ketika melawan Borneo dengan skor 1-0.

Meski pada laga berikutnya harus menelan kekalahan dari Persib Bandung di Bandung dengan skor 0-2 pada 4 Juli 2018, menurut Subangkit hasil ini juga dapat dimaklumi.

Jalani Laga Usiran

Kini Laskar Wong Kito seperti dirilis Antara akan melakoni laga usiran kedua di Stadion Agus Salim, Padang, melawan Madura United pada 11 Agustus mendatang, setelah permohonan klub meminta pengunduran jadwal setelah Asian Games mendapatkan penolakan PT Liga Indonesia Baru.

"Untuk pertandingan ini, tentunya kami menargetkan tiga poin," ujar Subangkit.

Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri Faisal Mursyid di Palembang, Selasa, mengatakan, dengan keputusan tersebut maka tim langsung bertolak ke Padang, meski rencana awal ingin menggelar training center di Bandung selama libur kompetisi terkait Asian Games.

"Saat ini tim sudah di Padang, sejak Minggu (6/9). Berlatih di sana untuk persiapan pertandingan," kata Faisal.

Berdasarkan surat dari PT Liga Indonesia dengan nomor 241/LIB/VIII/2018, diketahui bahwa operator liga menolak permintaan untuk mengundurkan jadwal karena keberatan yang diajukan oleh pihak broadcaster dan Madura United sendiri.

Sriwijaya FC sebelumnya sudah melakukan laga usiran pertama, yakni buntut dari adanya aksi pelemparan kursi Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang oleh pendukung pada laga melawan Arema, 21 Juli 2018.

Suporter Rusak Fasilitas StadionSejumlah oknum suporter Sriwijaya FC melemparkan kursi pada pertandingan Gojek Liga 1 antara tuan rumah Sriwijaya FC melawan Arema FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (21/7/2018). Ratusan kursi di tribun utara dan selatan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) yang akan digunakan untuk penyelenggaraan cabor sepak bola wanita Asian Games 2018 tersbut, rusak oleh oknum suporter. (Foto: Ant/Nova Wahyudi)

Selain itu, sejatinya stadion tersebut harus steril sejak dua bulan sebelum pelaksanaan Asian Games karena ajang tersebut akan diselenggarakan pada 18 Agustus - 2 September 2018.

Atas keputusan PT LIB memindahkan home base Sriwijaya FC itu ke Padang, klub berharap dapat meraih hasil maksimal di Padang seperti halnya saat melakoni laga usiran yang pertama, saat melawan Borneo FC di Stadion Haji Agus Salim, 30 Juli lalu dengan meraih kemenangan 1-0.

"Pemain kami juga merasa bermain di rumah sendiri, karena beberapa pernah memperkuat Semen Padang. Kami berharap SFC dapat meraih kemenangan kembali," kata dia.

Sementara itu, pada laga terakhir, Sriwijaya FC dikalahkan Persib Bandung Sabtu (4/8) dengan skor 0-2 di kandang Maung Bandung.

Torehan negatif itu membuat Laskar Wong Kito terjerembab dari papan atas ke papan tengah, tepatnya di peringkat ke-10 klasemen sementara Liga 1 2018. []

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.