Studi Menunjukkan 130 Negara di Dunia Jajaki Mata Uang Digital

Dorongan global untuk bank sentral mata uang digital (CBDC) datang sementara penggunaan uang tunai fisik merosot
Ilustrasi - Seorang pria menggunakan ATM Bitcoin di El Zonte, tenggara San Salvador, El Salvador, Amrika Selatan (Foto: voaindonesia.com/AFP)

TAGAR.id - Sejauh ini, 130 negara yang mewakili 98 persen ekonomi global, sedang menjajaki versi digital mata uang mereka.

Satu kajian di Amerika Serikat (AS) menunjukkan hampir setengah dari hasil penjajakan tersebut berada dalam tahap pengembangan lanjutan, percontohan atau tahap peluncuran, termasuk semua negara G20, kecuali Argentina.

Dorongan global untuk bank sentral mata uang digital (CBDC - Central Bank Digital Currencies) datang sementara penggunaan uang tunai fisik merosot dan pihak berwenang berupaya menangkis ancaman Bitcoin dan 'Teknologi Besar' terhadap kekuatan pencetakan uang mereka.

Amerika 'bergerak maju' dengan versi bank-ke-bank. Penggunaan dolar AS yang luas dan nilai tukarnya yang tinggi menyebabkan setiap langkah Amerika berpotensi memiliki konsekuensi global yang sangat besar.

Sebagian negara yang telah meluncurkan mata uang digital telah melihat perkembangan yang mengecewakan. Sebagian negara lain bahkan secara total membatalkan pengembangannya. (ka/jm)/voaindoneia.com. []

Berita terkait
India Luncurkan Mata Uang Rupee Digital
Bank Sentral India akan mulai menawarkan mata uang rupee dalam bentuk digital pada 1 April 2022 mendatang