Stadion Manahan Jadi Salah Satu Venue PD U-20 2021

PSSI menjadikan Stadion Manahan, Solo, sebagai salah satu venue bila Indonesia ditetapkan tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Stadion Manahan, Solo, akan menjadi salah satu venue bila Indonesia ditetapkan tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Manahan dinilai sudah memenuhi standar FIFA untuk pertandingan internasional. (Foto: Tagar/Reyma Pramista)

Solo - Solo akan menjadi salah satu kota penyelenggara Piala Dunia U-20 2021. Sedangkan Stadion Manahan bakal sebagai salah satu venue pertandingan. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ratu Tisha Destria.

PSSI mencapai kesepakatan dengan Pemerintah Kota Surakarta terkait penetapan sebagai salah satu kota penyelenggara bila Indonesia ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Penandatanganan Host City Agreement atau kesepakatan sebagai kota penyelenggara dilakukan Ratu Tisha dan Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo, Jumat 16 Agustus 2019.

“Terima kasih atas dukungan dari Surakarta. Bapak wali kota telah menandatangani perjanjian Host City Agreement untuk gelaran World Cup U-20 2021. Kita punya kans menjadi tuan rumah,” ujar Ratu Tisha.

Stadion Manahan dinilai layak menjadi venue lantaran memiliki fasilitas lengkap, terutama setelah direnovasi oleh pemerintah. Bahkan sebelum direnovasi, Manahan sering dijadikan venue pertandingan tim nasional maupun klub-klub yang berkompetisi di level internasional.

Kami memiliki batas waktu sampai akhir bulan Agustus ini untuk mengumpulkan seluruh dokumen administrasi. Rencananya ada delapan stadion yang kita ajukan termasuk Manahan Solo

Menurut Ratu Tisha stadion tersebut telah memenuhi standarisasi keamanan, regulasi dan infrastruktur FIFA. Selain itu penyelenggara Piala Dunia U-20 juga disyaratkan memiliki sebanyak 5 lapangan pendamping untuk tempat latihan. Dan lapangan pendamping pun harus sesuai dengan kriteria, termasuk adanya ruang ganti dan toilet.

“Selain menyediakan stadion dengan kapasitas minimum 5 ribu single seat, kelengkapannya adalah lima lapangan latihan. Pemkot dan PSSI berkomitmen mengejar itu bersama menyukseskan proses penawaran ini,” tutur sekjen perempuan pertama ini.

Selain Manahan di Solo, ada tujuh stadion lain yang diajukan menjadi venue Piala Dunia U-20. Stadion yang diajukan Pakansari (Bogor), I Wayan Dipta Gianyar (Bali), Mandala Krida (Yogyakarta), Wibawa Mukti (Cikarang), Patriot Candrabhaga (Bekasi), Si Jalak Harupat (Bandung) dan sudah pasti Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

“Kami memiliki batas waktu sampai akhir bulan Agustus ini untuk mengumpulkan seluruh dokumen administrasi. Rencananya ada delapan stadion yang kita ajukan termasuk Manahan Solo,” kata Ratu Tisha.

Wali Kota Hadi Rudyatmo menyambut baik permintaan PSSI menggunakan Stadion Manahan sebagai salah satu venue pertandingan bertaraf internasional. Pria yang kerap disapa Rudy tersebut mengaku akan mempersiapkan lapangan pendamping untuk latihan tim. Wali kota berharap lapangan pendamping terletak tidak jauh dari Manahan.

“Ya tentu kami akan membangun lapangan pendamping. Sebagai kota penyelenggara, kami harus menyiapkannya. Apalagi nanti juga bisa dimanfaatkan masyarakat Kota Solo," ujar Rudy.

Indonesia bersaing dengan beberapa negara menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Saat ini, Indonesia sudah ditetapkan FIFA sebagai salah satu kandidat bersama Bahrain, Uni Emirat Arab dan Saudi Arabia yang menjadi tuan rumah bersama.

Selain itu ada negara tetangga, Thailand dan Myanmar yang juga menjadi tuan rumah bersama. Sedangkan Brasil dan Peru menjadi kandidat tuan rumah tunggal seperti Indonesia. 

Siapa yang menjadi tuan rumah akan diputuskan di Sidang FIFA yang rencananya digelar di Shanghai China, 23 Oktober 2019. []

Berita terkait
Tuan Rumah PD U-20, Indonesia Saingi Brasil
Indonesia menjadi salah satu dari delapan negara yang mencalonkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
PSSI Siapkan Delapan Stadion Piala Dunia U-20 2021
PSSI akan menentukan delapan stadion yang menjadi tempat pelaksanaan Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Uang Koin Indonesia Dipakai pada Final Piala Dunia 1974
Koin pecahan Rp 2.000 terbitan Bank Indonesia pernah digunakan pada laga final Piala Dunia 1974 di Jerman Barat.
0
Setahun Bekerja Satgas BLBI Sita Aset Senilai Rp 22 Triliun
Mahfud MD, mengatakan Satgas BLBI telah menyita tanah seluas 22,3 juta hektar atau senilai Rp 22 triliun setelah setahun bekerja