Stabilitas Ekonomi Bergantung Keamanan Daerah

Dengan begitu, Soekarwo berharap pelaksaan Pilkada bisa berlangsung kondusif sehingga tidak mengakibatkan goncangan ekonomi.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Ketertiban dan Keamanan di wilayah Provinsi Jatim Tahun 2018 di Convention Hall Grand City Surabaya, Selasa (20/3). (lut)

Surabaya, (Tagar 20/3/2018) - Keamanan di Jatim punya pengaruh besar terhadap pembangunan dan perdagangan beberapa daerah di Indonesia. Hal ini dikarenakan posisi Jatim yang sangat strategis di tengah-tengah arus distribusi barang dan jasa (center of grafity) dan merupakan hububungan perdagangan tak hanya dengan Indonesia Timur tapi juga ASEAN.

Hal itu disampaikan Gubernur Jatim Soekarwo saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Ketertiban dan Keamanan di Wilayah Provinsi Jatim Tahun 2018 di Convention Hall Grand City Surabaya, Selasa (20/3).

Dengan begitu, Soekarwo berharap pelaksaan Pilkada bisa berlangsung kondusif sehingga tidak mengakibatkan goncangan ekonomi.

Dia menandaskan, kondisi aman dan nyaman membuat pertumbuhan ekonomi Jatim terus menunjukkan angka yang baik. Ini dibuktikan pada tahun 2017 tercatat sebesar 5,45 persen. Selain itu, Jatim termasuk dua provinsi terbesar di bidang industry, dimana sebanyak 29,03 persen struktur PDRB Jatim berasal dari sektor industri pengolahan.

Kondusifitas yang selama ini terjadi di Jatim membuat provinsi di timur pulau Jawa ini meraih penghargaan sebagai provinsi paling aman dan nyaman selama tiga tahun berturut-turut.

"Hasil riset yang dilakukan Asia Competitiveness Institute (ACI) 2017 menobatkan Jatim sebagai provinsi dengan tingkat kemudahan berbisnis nomor satu di Indonesia. Hasil ini berdasarkan tiga kategori penilaian yakni daya tarik investor, keramahan bisnis, dan kebijakan yang kompetitif," kata Gubernur yang akrab dengan sapaan Pakde Karwo ini.

Untuk menjaga kodusifitas Jatim, Pakde kembali menegaskan komitmennya bersama Forkopimda Jatim yang terdiri dari Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim untuk menciptakan Pilkada 2018 yang aman dan damai. Komitmen bersama juga melibatkan sekitar 2.000 orang mulai dari Bupati/Walikota, Dandim, Kapolres, Kajari, Ketua KPU, Camat, Danramil dan Kapolsek se-Jatim.

"Industri menjadi pintu masuk untuk menjadi lebih sejahtera, seperti yang disampaikan Presiden bahwa kerjaan kita di investasi dan ekspor, bila keduanya tidak berjalan baik dan terganggu oleh pilkada, maka ibarat bangunan akan hancur," katanya.

Pakde menandaskan, pelaksanaan Rakor ini sebagai konsolidasi sikap perintah untuk mencari bentuk pilkada aman dan damai. Alasannya, pilkada adalah satu sasaran antara untuk mencapai sasaran akhir yakni masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu, pilkada harus mencerminkan proses adil dan makmur, bukan malah merusak.

Ditambahkanya, pilkada latim tahun ini meliputi pemilihan bupati/walikota di 18 kab/kota dan pemilihan gubernur/wakil gubernur. Dari total jumlah penduduk Jatim sebanyak 39.500.952 orang, jumlah daftar pemilih sementara sebanyak 30.385.986 orang yang terbagi di 38 kab/kota dengan 666 kecamatan dan 8.497 desa/kelurahan.

"Target yang diharapkan pemerintah pusat tahun ini angka partisipasi pilkada mencapai 70 persen. Artinya, kepercayaan yang diambil sangat kredibel. Kami akan mendukung sosialisasi ini," kata orang nomor satu di Jatim ini.

Di akhir sambutannya, ia mengingatkan kembali pentingnya melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan.

"Landasan kita basisnya adalah hukum, dan keputusan yang diambil oleh pimpinan harus melibatkan masyarakat termasuk merumuskan kebijakan bersama-sama," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman menegaskan bahwa jajaran TNI dan Polri siap bersinergi bersama untuk mendukung terwujudnya pilkada yang aman dan damai di Jatim.

Sinergi itu salah satunya diwujudkan dalam MoU antara Panglima TNI dan Kapolri tentang perbantuan dalam rangka memelihara kemanan dan ketertiban.

Sementara itu, Kapolda Jatim, Irjen. Pol. Machfud Arifin juga menegaskan komitmen Polri bersama TNI untuk mengamankan pelaksanaan pilkada serentak pada setiap tahapan. Polda Jatim juga telah melakukan pemetaan kerawanan pilkada termasuk memetakan karakter masyarakat. (lut)

Berita terkait