SLH Ajarkan Sikat Gigi dan Cuci Sabun di Danowage

Mery menjelaskan, penerapan pendidikan kesehatan dikarenakan anak-anak sekolah sulit untuk mendapatkan sabun dan pasta gigi.
Anak murid Sekolah Lentera Harapan (SLH) ketika menggosok gigi. (Foto: Tri)

Jayapura, (Tagar 31/10/2017) - Sekolah Lentera Harapan (SLH) mengajarkan perilaku hidup sehat kepada anak didiknya dengan cara cuci tangan pakai sabun dan gosok gigi tiap pagi sebelum proses belajar mengajar berlangsung di Danowage, Korowai Batu, Distrik Yaniruma, Kabupaten Boven Digoel, Papua.

Kepala SLH Danoeage Mert Kristina Tobing ketika dikonfirmasi dari Jayapura pada Selasa (31/10) menyampaikan bahwa pendidikan itu menyangkut keseluruhan.

"Pendidikan itu menyangkut keseluruhan, anak-anak diajarkan bagaimana merawat tubuhnya sendiri," ujarnya.

Mery menjelaskan, penerapan pendidikan kesehatan dikarenakan anak-anak sekolah sulit untuk mendapatkan sabun dan pasta gigi.

Masyarakat juga tampak tidak memiliki sikat gigi, air yang bersih, mereka hanya mengandalkan sungai sebagai air untuk dikonsumsi, akan tetapi pihak sekolah bisa sedikit memfasilitasi dengan menampung air hujan sebagai air bersih untuk digunakan.

"Jadi anak-anak ini sangat butuh sekali untuk merawat tubuhnya, kesehatan tubuhnya, itulah sebabnya kami mengadak prosedur pagi anak-anak sikat gigi dulu lalu mereka cuci tangan,begitu juga mereka mau makan, mereka akan melakukan cuci tangan dengan cukup bersih," tuturnya.

Dia mengungkapkan, Yayasan Lentera Harapan yang bersedia untuk memfasilitasi sabun dan sikat gigi. Ke depan, diharapkan pemerintah benar-benar memperhatikan daerah Danowage ini sehingga perkembangan demi perkembangan juga bisa berlangsung.

Masyarakat juga bisa dengan mudah dan dengan biaya yang cukup mahal bisa mendapatkan sabun dan odol serta sikat gigi.

Lanjut dia, karena jika mengandalkan sekolah saja itu akan sedikit sulit ketika anak-anak kembali ke rumah lalu mau makan belum tentu mereka cuci tangan dengan menggunakan sabun.

"Paling mereka menyuci tangan dengan air saja tanpa sabun. Air yang masyarakat gunakan itu juga air kali dan menurut kami air itu kurang bersih," ujarnya.

Ia nemambahkan, jumlah siswa yang sementara bersekolah di sekolah yang dipimpinya sebanyak 58 orang. (tri)

Berita terkait
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.