Singapura Perketat Kebijakan Moneter untuk Melawan Inflasi

Bank Sentral Singapura yang memperketat kebijakan moneternya mengatakan langkah tersebut diperkirakan akan memperlambat momentum inflasi
Warga memakai masker saat berjalan di area perbelanjaan Orchard Road di Singapura pada 28 November 2021 (Foto: voaindonesia.com - AP/Annabelle Liang)

TAGAR.id, Singapura – Bank Sentral Singapura yang memperketat kebijakan moneternya pada hari Kamis, 14 April 2022, mengatakan langkah tersebut diperkirakan akan memperlambat momentum inflasi karena negara kota itu sedang berperang melawan melonjaknya harga yang diperparah oleh perang Ukraina dan hambatan pasokan global.

Pengetatan kebijakan, yang ketiga dalam enam bulan terakhir, terjadi karena data terpisah menunjukkan momentum ekonomi Singapura berkurang selama kuartal pertama.

Dolar Singapura sempat mengalami kenaikan sejenak setelah Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) memusatkan kembali titik tengah dari nilai tukar yang dikenal sebagai Nilai Tukar Efektif Nominal, atau S$NEER, pada level yang berlaku.

Ini adalah pertama kalinya dalam 12 tahun, MAS menggunakan kedua instrumen moneter tersebut secara bersamaan untuk memperketat kebijakan, menggarisbawahi kekhawatiran pembuat kebijakan tentang potensi ketidakstabilan harga yang telah membuat bank sentral AS, Federal Reserve, menetapkan jalur agresif untuk pengetatan kondisi moneter.

ikon singapuraSeorang pria beristirahat di sepanjang taman Merlion di Singapura pada 15 Mei 2020 (Foto: voaindonesia.com - AFP/Roslan Rahman)

"Perang di Ukraina telah mendorong perkiraan inflasi global lebih tinggi dan merusak prospek pertumbuhan," kata MAS dalam sebuah pernyataan.

"Kejutan baru terhadap harga komoditas global dan rantai pasokan menambah tekanan biaya domestik," katanya, memperingatkan bahwa risiko inflasi tetap "meningkat dalam jangka menengah."

Singapura, pusat perjalanan dan bisnis utama, melakukan langkah pembukaan kembali dari pandemi Covid-19 mulai akhir Maret dan awal April, melonggarkan pembatasan lokal dan memungkinkan wisatawan yang divaksinasi dari mana saja di dunia untuk masuk tanpa harus dikarantina.

Bank sentral mempertahankan perkiraannya bahwa produk domestik bruto (PDB) tumbuh 3% hingga 5% pada tahun ini. Ekonomi tumbuh 7,6% pada 2021, tercepat dalam satu dekade, pulih dari kontraksi 4,1% yang disebabkan oleh pandemi pada tahun sebelumnya.

Data muka terpisah pada Kamis, 14 April 2022, menunjukkan PDB tumbuh 3,4% pada Januari-Maret 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka itu Lebih rendah dibandingkan ekspektasi ekonom bahwa pertumbuhan Singapura bisa mencapai 3,8%, dan lebih lambat dari kecepatan 6,1% pada kuartal keempat 2021.

MAS memperketat kebijakan moneter pada Januari dalam langkah di luar siklus, yang mengikuti pengetatan pada Oktober, bergabung dengan banyak bank sentral global lainnya, yang dipimpin oleh The Fed, untuk mengatasi lonjakan inflasi.

Sebelumnya pada Kamis, 14 April 2022, Bank Sentral Korea Selatan menaikkan suku bunga ke level tertinggi sejak Agustus 2019, sebuah langkah yang sama sekali di luar dugaan.

Konflik Rusia-Ukraina telah meningkatkan tekanan pada harga konsumen yang sudah meningkat pesat karena hambatan pasokan yang didorong virus corona. Pemerintah Singapura telah mengatakan siap untuk menanggapi hal tersebut dengan langkah-langkah fiskal dan moneter jika krisis Ukraina yang mendalam berdampak pada pertumbuhan dan inflasi.

MAS mengatakan akan tetap waspada terhadap perkembangan di lingkungan eksternal dan dampaknya terhadap ekonomi Singapura (ah/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []

Singapura Perketat Kebijakan Moneter Cegah Risiko Inflasi

Ekonomi Singapura Keok oleh Virus Corona

Indonesia dan Singapura Perkuat Kerja Sama Pemulihan Ekonomi

Omicron Bikin IMF Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 4,4%

Berita terkait
PM Lee Hsien Loong Sebut Singapura Berdiri Teguh dengan Kyiv
PM Lee menegaskan kembali dukungan kuat negaranya terhadap Ukraina karena, katanya, apa yang terjadi di Eropa bergema di seluruh dunia
0
Laksamana Linda Fagan Perempuan Pertama Kepala Pasukan Penjaga Pantai Amerika
Presiden Biden memuji Laksamana Linda Fagan perempuan pertama sebagai panglima baru Pasukan Penjaga Pantai atau Coast Guard