Jakarta - Maskapai asal Asia Tenggara Singapore Airlines berencana melakukan perampingan struktur karyawan dengan memangkas 4.300 pekerja. Keputusan tersebut diambil sebagai bentuk efisiensi perusahaan dalam menghadapi dampak pandemi yang terjadi saat ini.
Mengutip siaran media setempat, maskapai dengan kode SIA tersebut menyebut bahwa pemangkasan dilakukan melalui beberapa skema, yaitu pembekuan rekrutmen yang sempat dilakukan pada awal tahun, pensiun dini, dan pensiun sukarela.
"Pemangkasan ini diperkirakan menghapus sekitar 1.900 posisi di tubuh perusahaan," sebut SIA seperti yang dikutip Jumat, 11 September 2020.
Jumlah tersebut juga meliputi perwakilan perusahaan yang berada di sejumlah negara di dunia.
“Kami telah membangun diskusi dengan serikat pekerja untuk membantu menyelesaikan penyesuaian ini dan mengurangi tingkat tekanan emosional dan kecemasan akibat keputusan ini,” kata SIA.
Singapore Airlines juga menyebut bahwa keputusan ini merupakan kebutuhan mendesak di tengah ketidakpastian yang berlanjut dan bentuk adaptasi perusahaan. Sebagai informasi, pada akhir kuartal I/2020 SIA telah membuat kebijakan untuk mengurangi volume penerbangan hingga 50 persen.
Rencananya, pengurangan tersebut akan diberlakukan hingga akhir tahun ini sejalan dengan pemberlakuan protokol kesehatan. Beberapa kalangan sendiri memprediksi bahwa industri penerbangan akan kembali mendekati titik operasional semula pada 2024 mendatang.
“Singapore Airlines tergolong memiliki bisnis yang lebih rentan karena tidak cukup memiliki pasar domestik yang kuat dan terlalu mengandalkan penerbangan internasional,” ungkap laporan tersebut.