Sikap Politik Erdogan Atas Kekuasaan Taliban di Afghanistan

Erdogan menekankan pentingnya membentuk pemerintah yang mencakup semua pihak di Afghanistan.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, berpidato dalam rapat evaluasi di Kompleks Kepresidenan di Ankara, 5 April, 2021 (Foto: voaindonesia.com - Adem Altan/AFP)

Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemerintahannya menyambut pesan dari para pemimpin Taliban ‘dengan optimisme yang hati-hati’ untuk saat ini.

Hal itu diucapkan Erdogan di hadapan para duta besar pada upacara peringatan 950 tahun Pertempuran Malazgirt, yang menandai awal masuknya bangsa Turki di Anatolia.

Sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Erdogan menegaskan, Bukan perkataan, tapi tindakan Taliban-lah yang akan menentukan proses politik Afghanistan di masa depan.


Masyarakat internasional harus membantu Afghanistan di masa sulit ini dan menunjukkan solidaritas, terlepas dari siapa yang memerintah negara ini.


Menggarisbawahi pentingnya mencapai stabilitas di Afghanistan, Erdogan mengatakan Ankara terus melakukan “dialog erat” dengan semua pihak di negara itu untuk mencapai tujuan ini.

Dia juga menekankan pentingnya membentuk pemerintah yang mencakup semua pihak di Afghanistan, serta mengatakan prioritas mereka di negara yang dilanda perang itu adalah mengisi kesenjangan otoritas untuk memastikan keamanan publik dan normalisasi situasi.

Menyinggung kebutuhan mendesak warga Afghanistan, termasuk kebutuhan makanan, presiden Turki mengatakan bahwa pandemi virus korona, kekeringan, dan masalah keuangan sangat merugikan masyarakat di sana.

“Masyarakat internasional harus membantu Afghanistan di masa sulit ini dan menunjukkan solidaritas, terlepas dari siapa yang memerintah negara ini,” ujar dia.

Pasukan dan diplomat Turki telah melakukan upaya luar biasa untuk memastikan ketertiban di bandara dan mempertahankan operasi evakuasi, kata Erdogan.[]

Berita terkait
Diancam Taliban Tim Robotik Afghanistan Dievakuasi ke Meksiko
Lima siswi anggota asli tim robotik Afghanistan dan telah mendapat ancaman dari Taliban, 24 Agustus 2021, malam, tiba di Kota Meksiko
PBB Didesak Selidiki Pelanggaran HAM oleh Taliban di Afghanistan
Mendesak Dewan HAM PBB selidiki pelanggaran yang dilakukan oleh Taliban dan meminta pertanggungjawaban atas kejahatan mereka
Sejumlah Perempuan Afghanistan Laporkan Pelecehan Oleh Taliban
Sejumlah guru dan staf perempuan yang dipekerjakan oleh sekolah-sekolah di dua provinsi di Afghanistan, laporkan pelecehan oleh militan Taliban
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)