Setelah Aset Terjual Chevron Segera Hengkang dari Myanmar

Chevron Corp mengatakan telah setuju untuk menjual asetnya di Myanmar kepada perusahaan Kanada MTI
Logo Chevron di lantai perdagangan Bursa Saham New York, AS, 1 November 2021. (Foto: voaindonesia.com/Richard Drew/AP, arsip)

TAGAR.id, Jakarta - Perusahaan minyak raksasa Amerika Serikat (AS), Chevron Corp, pada Jumat, 10 Februari 2023, mengatakan telah setuju untuk menjual asetnya di Myanmar kepada perusahaan Kanada MTI. Dengan menjual asetnya, Chevron bisa hengkang dari negara tersebut.

Kesepakatan itu ditandatangani satu tahun setelah Chevron dan perusahaan minyak lainnya memutuskan untuk meninggalkan Myanmar menyusul kudeta militer pada 2021. Chevron mengutuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di Myanmar.

Kementerian Komunikasi Myanmar tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Chevron mengatakan telah sepakat untuk mendivestasi 41,1 persen kepemilikan di Proyek Yadana kepada anak perusahaan MTI. Yadana memproduksi gas alam untuk keperluan rumah tangga dan diekspor ke Thailand.

Pada Juli 2022, produsen minyak Prancis, TotalEnergies, juga menjual asetnya dan meninggalkan negara itu.

Penjualan aset itu menyusul strategi bisnis Chevron selama satu tahun yang berupaya mengurangi hasil penjualan migas porsi pemerintah militer Myanmar. Perusahaan minyak milik pemerintah Myanmar, MOGE, adalah bagian dari usaha patungan tersebut.

kantor pusat total di parisIlustrasi: Kantor pusat perusahaan minyak Prancis "TotalEnergies" di pinggiran Paris, Prancis (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Sebelum menjual saham di Blok Yadana, Chevron meningkatkan kepemilikan dalam proyek tersebut dari 28 persen menjadi 41 persen, dengan mengakuisisi kepemilikan TotalEnergies.

Strategi tersebut bertujuan untuk menguasai kendali yang lebih besar atas usaha patungan, dan mengurangi pendapatan yang diperoleh MOGE dari transaksi atau dari aset di masa mendatang.

Junta militer Myanmar mengambil alih kekuasaan pada 2021. Militer menuduh adanya kecurangan dalam pemilihan umum yang dimenangkan oleh partai peraih Nobel Aung San Suu Kyi. (ah/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Indonesia Didesak untuk Ambil Tindakan Tegas Terhadap Myanmar
Dunia internasional tingkatkan tekanan kepada Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 untuk tindakan tegas hadapi junta militer Myanmar