Sering Bad Mood? Awas Terindikasi Penyakit ini

Ada saja pemicu yang bisa membuat terjebak dalam kondisi bad mood. Misalnya tuntutan pekerjaan, kemacetan atau perkara rumah tangga.
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Jakarta, (Tagar 26/12/2018) - Suasana hati yang kurang baik selalu datang di kehidupan sehari-hari. Ada saja pemicu yang bisa membuat terjebak dalam kondisi bad mood. Misalnya tuntutan pekerjaan, kemacetan atau perkara rumah tangga. 

Namun di balik itu, tahukah bila bad mood juga bisa terjadi akibat adanya penyakit tertentu? Berikut beberapa gangguan penyebab bad mood.

Gangguan tiroid

Tiroid merupakan kelenjar yang memproduksi hormon untuk mengatur suhu tubuh, berat badan, kesehatan kulit dan rambut, energi hingga mood. Oleh karena itu, jika mengidap gangguan ini misalnya kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroid). Menyebabkan cenderung mengalami bad mood, lesu dan tidak bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari.

Stroke

Gejala stroke yang timbul berpengaruh dari letak lesi di otak. Contohnya, ketika lesi terjadi di otak sebelah kiri, maka tubuh sebelah kanan akan mengalami kelumpuhan, lidah menjadi pelo, dan bicara kurang jelas. Sedangkan, jika lesi stroke terbentuk di bagian lobus frontal kiri, penderita akan kerap mengalami kondisi bad mood, mudah sedih atau cemas.

Penyakit Parkinson

Seseorang yang mengidap penyakit Parkinson, dapat mengalami tanda dan gejala fisik berupa tangan tremor, bergerak lebih lambat, anggota tubuh kaku, dan gangguan keseimbangan. Tak hanya itu, pengidap penyakit Parkinson juga dapat mengalami gangguan mood, bahkan 40 sampai 50 persen diantaranya juga dapat mengalami depresi.

Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)

Keadaan ini merupakan bentuk premenstrual syndrome (PMS) berat, menyerang 5 persen wanita usia subur. Premenstrual dysphoric disorder ditandai dengan perubahan mood menjelang menstruasi. 

Gejala premenstrual dysphoric disorder dapat berupa gelisah, mudah tersinggung, depresi, insomnia, mudah cemas, serta gejala fisik lain seperti pada PMS. Gejala ini timbul 1 sampai 2 minggu menjelang menstruasi, dan hilang seiring dengan mulainya menstruasi.

Kekurangan Vitamin

Ketika tubuh kekurangan vitamin D dan vitamin B12, akan lebih berisiko mengalami bad mood. Karena pada dasarnya, kekurangan asupan vitamin tak hanya berpengaruh pada kerja tubuh semata, tapi kerja otak juga.

Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS)

OSAS adalah gangguan kolapsnya saluran pernapasan ketika tidur, dan menyebabkan berhenti bernapas selama beberapa detik. Pada kondisi ini, dinding saluran napas akan saling menggesek dan bergetar ketika bernapas. 

Penderita OSAS akan menghasilkan suara dengkur saat tidur, sehingga kerap terbangun dengan kondisi mulut kering dan nyeri tenggorokan. Pada akhirnya, sederet peristiwa yang terjadi akibat OSAS dapat mencetuskan terjadinya bad mood di kemudian hari. []

Berita terkait
0
Pengamat Nilai KPK Beri Harapan Tindak Lanjuti Penyelidikan Formula E
Gengan diperiksanya Gatot juga bisa memberikan informasi yang berarti dalam penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.