TAGAR.id - Semen Merah Putih terus berinovasi dalam pengembangan produk yang efisien dan berkelanjutan untuk mendukung transformasi industri konstruksi di Indonesia. Menurut Head of Marketing Semen Merah Putih, Nyiayu Chairunnikma, perusahaannya berkomitmen untuk membawa industri konstruksi Indonesia ke masa depan yang lebih berkelanjutan dan kualitas tinggi melalui inovasi, kerja sama yang solid, dan komitmen terhadap kualitas.
Selain fokus pada inovasi produk, Semen Merah Putih juga aktif mendukung pemenuhan tenaga kerja bersertifikasi untuk berbagai proyek strategis nasional (PSN), termasuk percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalim Timur. Pada puncak konstruksinya, IKN diperkirakan membutuhkan sekitar 150.000 hingga 200.000 pekerja konstruksi bersertifikasi.
Namun, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2020 tenaga kerja konstruksi harus bersertifikasi. Maka, muncullah tantangan besar karena tenaga kerja konstruksi bersertifikasi di Indonesia masih sangat terbatas.
Nyiayu Chairunnikma, Head of Marketing PT Cemindo Gemilang Tbk. (Foto: Dok/Ist)
Di Indonesia, dari puluhan juta tenaga kerja konstruksi, hanya sekitar 1,6 juta yang telah memiliki sertifikat. Dari jumlah ini hanya 2.497 pekerja yang tersertifikasi untuk proyek IKN. Kesenjangan ini semakin diperparah oleh distribusi geografis yang tidak merata, di mana tenaga kerja bersertifikasi terkonsentrasi di Pulau Jawa, khususnya di Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Sementara itu, Kalimantan, yang menjadi lokasi IKN, hanya memiliki 5 persen dari total tenaga kerja bersert nasional.
Sebagai respons menghadapi tantangan tersebut, Semen Merah Putih mengambil peran penting dalam menyelesaikan tantangan ini melalui kolaborasi multi-helix yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemrintah, industri, dan asosiasi.
Nyiayu menekankan bahwa sertifikasi bukan sekadar formalitas, melainkan jaminan bahwa setiap pekerja telah memiliki kompetensi yang diakui sesuai standar nasional. Perusahaan tidak hanya fokus penyediaan material berkualitas, tetapi juga memastikan bahwa tenaga kerja konstruksi memiliki keahlian yang relevan.

Surindro Kalbu Adi, Commercial Director PT Cemindo Gemilang Tbk., mengatakan: “Semen Merah Putih berkomitmen mendukung upaya pemerintah dan kementerian PUPR dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. Salah satunya bahwa kami memastikan kapabilitas dan kemampuan suplai produk semen hijau atau semen Non-OPC Semen Merah Putih, seperti Semen Hidrolis dan Semen Slag, bisa memenuhi kebutuhan proyek strategis nasional.”
Sebagai bagian dari strategi ini, Semen Merah Putih mengembangkan program Mandor Pintar Institute (MPI), yang dirancang untuk memberikan pelatihan dan sertifikasi bagi pekerja konstruksi dari jenjang 1 hingga 6, mencakup keterampilan dasar hingga keahlian teknis lanjutan.
MPI telah berhasil mensertifikasi ratusan pekerja di berbagai wilayah di Pulau Jawa, yaitu di Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur, dengan tujuan memperkuat kualitas tenaga kerja konstruksi nasional. Kerja sama dengan Balai Jasa Konuksi Wilayah III (BJKW3) dan Gapensi juga telah dilakukan untuk mempercepat peningkatan jumlah tenaga kerja bersertifikasi sesuai amanat PP No 62 Tahun 2020. []