Semakin Andal, GITET Terbesar di Indonesia Timur Beroperasi

PLN telah menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik sebesar 738 MVA, ke depan kebutuhan listrik di Sulawesi diprediksi akan meningkat.
GITET Wotu memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 44 persen. (Foto: Tagar/PLN)

Jakarta – Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhasil merampungkan penambahan kapasitas dan energize (pemberian tegangan perdana) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Wotu sebesar 250 Mega Volt Ampere (MVA) yang berlokasi di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. 

Sebelumnya, GITET Wotu Extension (Ext) 275/150kV memiliki kapasitas IBT sebesar 90 MVA, dengan bertambahnya kapasitas ini membuat GITET Wotu menjadi GITET terbesar di Indonesia Bagian Timur. Penambahan kapasitas ini merupakan upaya PLN untuk menghadirkan listrik yang berkualitas dan andal, khususnya di pulau Sulawesi.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi, Defiar Anis menyampaikan, peningkatan kapasitas IBT pada GITET Woku diharapkan dapat meningkatkan pasokan daya listrik di Sulawesi Tenggara.


Kami senantiasa meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri dalam setiap kegiatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan PLN.


"Dengan energize-nya GITET Wotu ini akan membuat pasokan listrik semakin andal. Ini akan membuka peluang lebih besar untuk pertumbuhan investasi dan ekonomi," kata Anis dalam keterangan, Jumat, 8 Oktober 2021.

Kebutuhan listrik di Sulawesi diprediksi akan terus meningkat seiring pertumbuhan industri di wilayah tersebut, khususnya untuk industri smelter. Kebutuhan listrik untuk fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter di Sulawesi diproyeksikan lebih dari 6.000 MVA.

Sebelumnya PLN juga telah menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik sebesar 738 MVA dengan beberapa perusahaan seperti Arafura Surya Alam di Sulawesi Utara, PT Banyan Tumbuh Lestari di Gorontalo, PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, PT Ceria Nugraha Indotama, PT Bintang Smelter Indonesia dan PT Macika Mineral Industri di Sulawesi Tenggara.

Dalam pembangunannya, PLN juga mengedepankan penggunaan komponen dalam negeri. GITET Wotu memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai sebesar 44 persen. Angka tersebut lebih besar dari persentase yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor 54 Tahun 2021. 

Permen tersebut menyebutkan secara rinci persentase minimum TKDN yang harus dipenuhi dalam setiap jenis proyek infrastruktur ketenagalistrikan bergantung kapasitasnya, baik untuk pembangkit, gardu induk, maupun transmisi.

"Kami senantiasa meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri dalam setiap kegiatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan PLN. Penggunaan TKDN di berbagai proyek kelistrikan, terutama dalam masa pandemi Covid-19, diharapkan dapat memacu perekonomian nasional,” kata Anis. []


Berita terkait
PLN Peduli Pendidikan, Siswa di Kawasan PLTA Bisa Ikut ANBK
PLN terus berkontribusi kepada masyarakat tak hanya dari sisi pasokan listrik yang andal tetapi juga dukungan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
PBVSI Apresiasi Dukungan PLN Terhadap Cabor Voli di PON XX
PLN Siagakan 22 Personel untuk Amankan Kebutuhan Daya 1.890 kVA di GOR Volley Koya, upaya PLN ini mendapat apresiasi dan dukungan dari PBVSI.
PT EMI Jadi Anak Usaha PLN, Dukung Akselerasi Bauran EBT
PT EMI Jadi Anak Usaha PLN, sejalan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang memperbesar porsi energi hijau.
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura