Jakarta - Dalam selang tiga hari dua petinju tutup usia. Setelah petinju Rusia Maxim Dadashev yang meninggal di Amerika Serikat (AS), kini petinju Argentina Hugo Santilan mengembuskan napas terakhir pada Jumat 26 Juli 2019 waktu Indonesia.
Santilan yang bertarung dengan Eduardo Abreu dari Uruguay terkapar ketika hasil laga sepuluh ronde keduanya diumumkan di ring tinju San Nicolas, Buenos Aires, Argentina.
AFP dalam laporannya menginformasikan petinju berusia 23 tahun itu langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Otak di dalam kepalanya bengkak akibat pukulan keras Eduardo.
Pihak rumah sakit yang memberikan keterangan mengatakan nyawa Santilan tak bisa diselamatkan setelah terkena serangan jantung.
Pada awalnya, tidak terlihat ada yang aneh ada yang aneh dengan Santilan pada pertarungan yang berakhir dengan imbang menghadap Abreu. Tapi saat menunggu hasil pertandingan, ia tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Santilan bertarung untuk perebutan gelar juara kelas ringan versi World Boxing Council (WBC) Latino Silver yang dipegang Abreu.
"Kami ikut menyampaikan ucapan duka kepada keluarga dan kerabat Hugo," demikian diumumkan WBC melalui akun Twitter.
Santillan memiliki rekor 19 kali menang, delapan di antaranya KO, enam kalah dan dua seri.
Dua hari lalu, Rabu 24 Juli 2019 waktu Indonesia, Dadashev, petinju 28 tahun meninggal dunia. Dadashev mengalami pendarahan otak setelah bertarung menghadapi petinju asal Puerto Riko, Subriel Matias di Maryland, AS.
Baca juga: Kisah Petinju Legendaris Ellyas Pical Dijadikan Film
