Sekjen PBB Antonio Guterres Serukan Keprihatinan Soal Anjloknya Keanekaragaman Hayati Dunia

“Perang” melawan alam mendorong perubahan iklim menuju “kehancuran”
Seorang operator mesin derek berjalan melewati pinggiran sungai Drina, yang diselimuti tumpukan sampah, di dekat Visegrad, Bosnia, 10/1/2024. (Foto: voaindonesia.com/AP/Armin Durgut)

TAGAR.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, memperingatkan para pemimpin dunia yang berkumpul di Kolombia pada Selasa (29/10/2024) bahwa “perang” melawan alam mendorong perubahan iklim menuju “kehancuran” -- seruan tegas terbaru dari Guterres tentang anjloknya keanekaragaman hayati dunia.

“Jangan berbuat kekeliruan. Seperti inilah krisis yang ada. Tidak ada negara, kaya atau miskin, yang kebal terhadap kehancuran akibat perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, degradasi lahan, dan kontaminasi,” kata Guterres.

Lebih jauh ia mengatakan, “Setiap tahun, kita melihat suhu semakin meningkat. Setiap hari, kita kehilangan lebih banyak spesies. Setiap menit, kita membuang truk sampah berisi sampah plastik ke lautan, sungai, dan danau.”

“Tidak ada pemenang,” tambahnya pada pertemuan puncak keanekaragaman hayati PBB, pada pekan kedua di Cali, Kolombia, Ameika Tengah.

Konferensi Keanekaragaman Hayati Perserikatan Bangsa-Bangsa, atau COP16, yang berlangsung selama dua pekan merupakan tindak lanjut dari pertemuan Montreal pada 2022 di mana 196 negara menandatangani perjanjian global bersejarah untuk melindungi keanekaragaman hayati. (ab/ns)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Upaya Global Perlindungan Keanekaragaman Hayati Alami Kemajuan Kecil
Konferensi tingkat tinggi yang sedang berlangsung di Cali, Kolombia, itu merupakan kelanjutan dari kesepakatan tahun 2022 di Montreal