Sebanyak 63.032 Orang Aceh Pecandu Narkoba

Sebanyak 63.032 orang Aceh pecandu narkoba, kerugian karena narkoba di Aceh dalam setahun mencapai Rp 1,5 triliun.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman (dua dari kiri) bersama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banda Aceh Hasnanda Putra (kiri) memeriksa tas para pelajar saat melakukan razia narkoba di SMA Negeri 1 Banda Aceh, Aceh, Kamis (1/11/2018). (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh, (Tagar 3/11/2018) - Kepala Badan Nasional Narkotika Kota (BNNK) Banda Aceh, Hasnanda Putra menyebutkan data 2017, pecandu narkoba di Aceh mencapai 63.032 orang dengan mayoritas usia kisaran 30 tahun.

Hasnanda Putra menyampaikan hal tersebut usai melakukan razia narkoba di Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Banda Aceh, Kamis (1/11).

Pada saat razia narkoba di sekolah tersebut, Hasnanda Putra didampingi Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.

Dalam kesempatan tersebut, seusai meminta izin kepada Wakil Kepala Sekolah, Zahratul dan dewan guru, Wali Kota dan rombongan menuju kelas XII IPS 2, kemudian berlanjut ke kelas XII IPA 3.

Di dalam kelas, Aminullah Usman menjelaskan kepada siswa bahwa kedatangannya untuk melakukan razia narkoba. Para siswa diminta berdiri di depan kelas dan meninggalkan tas masing-masing di kursi mereka.

"Kami minta waktu sebentar, tolong berbaris di depan dan tinggalkan tas di kursi atau meja masing-masing," pinta Aminullah.

Usai memeriksa semua tas, Aminullah berkata, "Ahamdulillah, tidak satu pun dari tas kalian ditemukan narkoba."

Aminullah menjelaskan, narkoba sangat berbahaya karena akan merusak diri dan juga merusak masa depan.

"Dampaknya sangat parah, bukan hanya menghacurkan diri dan masa depan, tapi juga menghancurkan perekonomian," ujarnya.

Karenanya, lanjut Wali Kota, narkoba harus diperangi dan diberantas di Banda Aceh. Wali Kota tidak ingin masa depan generasi muda di Banda Aceh hancur karena narkoba.

"Saya mengajak semua siswa untuk memerangi narkoba. Kalian harus berkontribusi, kalau kedapatan, apakah di sekolah, di kampung atau di mana saja tolong laporkan. Boleh lapor ke saya langsung, BNN Kota, atau Kepala Sekolah," ujarnya.

"Apa kalian siap memerangi narkoba," kata Aminullah.

Para murid menjawab serempak dengan mengatakan, "Siap."

Kerugian Ekonomi Karena Narkoba di Aceh Capai Rp 1,5 Triliun

Kepala BNNK Banda Aceh, Hasnanda Putra menyebutkan kerugian ekonomi yang disebabkan oleh narkoba mencapai Rp 1,5 triliun di Aceh setiap tahun.

"Estimasi kerugiannya mencapai Rp 1,5 T di Aceh dalam setahun, itu data tahun 2017. Untuk data Indonesia kerugian mencapai Rp 84,7 T. Sangat besar kehancurannya," kata Hasnanda.

Kemudian, jelasnya, narkoba juga menyebabkan pecandunya meninggal 20 sampai 40 orang setiap harinya.

Data 2017, pecandu di Aceh mencapai 63.032 orang dengan mayoritas usia di kisaran 30 tahun.

"Untuk kota Banda Aceh belum kita temukan data pasti, nanti kami akan lakukan survei," tambah Hasnanda.

Hasnanda menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota yang memiliki komitmen kuat memberantas narkoba di Banda Aceh.

"Saya pikir Pak Wali sebagai seorang ekonom sangat paham kehancuran dari sisi ekonomi. Beliau menginginkan adanya pusat rehab dibangun di Banda Aceh. Tahun 2019 rencananya akan dibangun, mari sama-sama kita mendukung," ujar Hasnanda Putra. []

Berita terkait
0
Kementerian Agama Siapkan Pengaturan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menjelang dan pada Iduladha dan tiga hari tasyrik di Iduladha pasti kebutuhan hewan ternak terutama sapi dan kambing itu akan tinggi