SBY Sebut Dirinya Tak Pernah Mengganggu dan Tak Ingin Diganggu

'Kami ingin berjuang baik-baik. Tolong kami jangan diganggu.' - SBY
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudoyono (kelima kanan) bersama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (ketiga kanan) berjabat tangan usai melakukan petemuan tertutup di Kediaman Susilo Bambang Yudhoyono di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (21/12/2018). Dalam pertemuan tersebut partai Demokrat dan partai Gerinda bersepakat untuk memenangkan pemilu presiden dan legislatif pada pemilu 2019. (Foto: Antara/Galih Pradipta)

Jakarta, (Tagar 21/12/2018) - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono setelah melakukan pertemuan tertutup selama dua jam dengan Prabowo Subianto, menyatakan dirinya tak pernah mengganggu dan berharap agar tidak ada yang mengganggu perjuangan partainya dan partai Koalisi Indonesia Adil Makmur dalam Pemilu 2019.

"Demokrat demikian juga Gerindra, ke depan akan lebih intensif melakukan kampanye pemilu. Kami ingin berjuang baik-baik, akan menjalankan politik dan kampanye pemilu sebagaimana yang digariskan konstitusi dan peraturan berlaku. Tolong kami jangan diganggu," kata SBY mengutip kantor berita Antara.

Pernyataan itu disampaikan SBY saat menjelaskan hasil pertemuannya dengan Capres RI Prabowo Subianto di kediaman Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (21/12).

Baca juga: Prabowo Datangi Rumah SBY

SBY berharap tidak ada yang mengganggu perjuangan partainya dan partai koalisi, sebab pihaknya juga tidak pernah mengganggu siapa pun.

Ia menekankan, biarkan seluruh pihak mendapatkan ruang dan jalan untuk berikhtiar dan berjuang sekuat tenaga.

"Inilah dambaan rakyat, pemilu indah, demokratis dalam arti jujur dan adil," ujar dia.

Ia menekankan jika hal itu terjadi maka rakyat bisa menerima dengan ikhlas siapa pun capres dan cawapres yang terpilih. Sebaliknya jika hal itu tidak terjadi empat bulan ke depan, keikhlasan rakyat akan berkurang.

Baca juga: Komentar PSI Mengenai Pertemuan SBY-Prabowo

SBY dan Prabowo bertemu di kediaman Mega Kuningan, Jakarta, Jumat. Keduanya sepakat mengintensifkan kampanye pilpres mulai Januari hingga April 2019.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Membangun Mesin Partai

SBY mengatakan partainya bersama Gerindra akan menginstensifkan kampanye pilpres mulai Januari hingga April 2019.

"Kami sepakat Januari hingga April mendatang kami akan fokus. Utamanya Pak Prabowo sebagai capres untuk menjelaskan kepada rakyat yang akan memilih," kata SBY.

Ia mengatakan mulai Januari Prabowo-Sandi beserta partai koalisi akan lebih banyak menyampaikan visi-misi, program dan kebijakan untuk menjawab aspirasi rakyat.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu, SBY juga menyampaikan kepada Prabowo aspirasi rakyat yang diserap Demokrat selama beberapa waktu terakhir berkeliling Indonesia.

SBY mengatakan ke depan Prabowo-Sandi akan lebih fokus untuk memberikan solusi dan menjawab harapan rakyat.

"Pak Prabowo tadi juga setuju," ujar dia.

SBY mengakui tiga bulan terakhir, dalam konteks pilpres, tidak banyak ruang bagi rakyat untuk bisa mendengarkan apa yang dilakukan para calon.

Oleh karena itu, kata dia, kampanye program akan mulai intensif Januari mendatang.

Sementara, capres Prabowo Subianto dalam kesempatan itu mengatakan selama empat bulan terakhir partai koalisinya sibuk berupaya membangun mesin partai.

Ia mengatakan membangun mesin partai dalam kondisi ekonomi sulit dan dalam kondisi tidak berada dalam kekuasaan merupakan usaha dan perjuangan yang tidak ringan.

"Negara besar, jumlah penduduk sangat besar, jumlah kabupaten 500 lebih, provinsi ada 34, membangun mesin partai sangat tidak mudah. Jadi di bulan-bulan pertama kita sibuk menata dari bawah," jelasnya.

Meskipun demikian, kata Prabowo, tim koalisi selama ini melakukan pertemuan tiap pekan dan bekerja dengan sangat kooperatif.

"Kita memgalami kemajuan cukup berarti. Perjuangan kita di KPU, Bawaslu, di mana-mana membuahkan hasil," jelasnya. []

Berita terkait